Keluarga Putu Satria Tak Yakin Pelaku Penganiayaan STIP Cuma 1 Orang

fin.co.id - 04/05/2024, 19:04 WIB

Keluarga Putu Satria Tak Yakin Pelaku Penganiayaan STIP Cuma 1 Orang

Ini Tampang Terduga Pelaku Penganiayaan Siswa Taruna STIP Jakarta hingga Tewas

fin.co.id - Keluarga taruna Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP), Putu Satria AR (19) yang diduga tewas pascadianiaya seniornya itu meyakini jika pelaku penganiayaan tak dilakukan oleh satu orang saja. 

Pengacara keluarga korban, Tumbur Aritonang memperkirakan, ada pelaku lainnya yang terlibat dalam kematian Putu.

"Kalau pun ada satu atau empat (pelaku), kalau pun dia gak mukul tapi ada di situ, megangin misal, seharusnya dia jadi tersangka. Enggak bisa dia beralibi seperti, saya cuma lihat doang, saya enggak mukul atau saya cuma pegangin doang," ungkap Tumbur ketika ditemui di RS Polri, Sabtu 4 Mei 2024.

Menurutnya, penganiayaan terhadap korban diduga dilakukan lebih dari satu orang. 

BACA JUGA: Profil dan IG Tegar Rafi Sanjaya, Taruna STIP Jakarta yang Aniaya Yuniornya Hingga Tewas

Saat informasi yang diterima pihaknya, diduga ada beberapa orang yang keluar masuk kamar mandi, tempat korban dianiaya oleh seniornya itu.

"Kami minta tolong diusut secara tuntas karena keluarga gak yakin ini 1 lawan 1, 1 pelaku melawan almarhum Putu itu gak yakin," jelasnya.

"Siapa saja orang yang ada di dalam saat kejadian, pas sudah kejadian siapa yang keluar, itu yang kalau yang saya dengar infonya ada empat orang, cuman saya belum pastikan berapa orang total pelakunya," lanjutnya.

Dia berharap, polisi bisa mengusut secara tuntas pelaku yang terlibat dalam kasus dugaan penganiayaan terhadap Putu. 

BACA JUGA: Ini Tampang Terduga Pelaku Penganiayaan Siswa Taruna STIP Jakarta hingga Tewas

Pasalnya, orang yang hanya melihat ataupun ikut membantu penganiayaan bisa terjadi itu termasuk sebagai pelaku pula hingga sudah sepatutnya dijadikan tersangka.

"Ada pelaku satu kakak tingkat dua, baru dia sih (yang dinyatakan sebagai pelaku oleh polisi), cuma pada dasarnya kami, saya mewakili pihak keluarga gak yakin itu satu orang," ucap Tumbur.

Diwartakan sebelumnya, Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Ahmad Wahid mengklaim, budaya kekerasan dan perpeloncoan senior kepada junior di kampus yang berada di bawah Kementerian Perhubungan (Kemenhub) itu sudah hilang. Bahkan, kata dia, dirinya yang sudah setahun di kampus ini tidak ada lagi budaya itu.

"Tidak ada budaya pelonco di kampus ini dan itu penyakit turun temurun yang sudah dihilangkan," kata Wahid menanggapi tewasnya salah seorang taruna di STIP, Marunda, Jakarta Utara, Jumat 3 Mei 2024.

BACA JUGA:

Khanif Lutfi
Penulis