Kesehatan

'Pembunuh Dalam Senyap' Itu Bernama Aneurisma Aorta, Nyaris Tak Terdeteksi, Namun Mematikan!

fin.co.id - 03/05/2024, 21:15 WIB

Pembunuh Dalam Senyap Itu Bernama Aneurisma Aorta, Nyaris Tak Terdeteksi, Namun Mematikan

FIN.CO.ID - Nyaris tak terdeteksi. Karena itu disebut 'pembunuh dalam senyap'. Namanya Aneurisma Aorta. Ini adalah penyakit pembuluh darah. 

Penyakit ini hampir tidak bisa dideteksi. Ketika tersadar, semuanya sudah terlambat hingga menyebabkan kematian. 

Konsultan Intervensi Kardiovaskular di Heartology Hospital  Jakarta, dokter Suko Adiarto, Aorta adalah pembuluh darah utama dan terbesar dari sistem peredaran darah manusia. 

Sedangkan Aneurisma adalah penggelembungan atau pembengkakan yang dapat terjadi di beberapa bagian tubuh. 

“Jadi Aneurisma Aorta adalah pelebaran atau pembengkakan di pembuluh Aorta yang tugasnya mengalirkan darah dari jantung ke bagian organ vital di dalam tubuh. Bila pembengkakan dinding Aorta ini terus terjadi, lama-kelamaan pembuluh darah bisa pecah dan menyebabkan perdarahan hingga kematian,” ujar dokter Suko diskusi media di Heartology Hospital Jakarta, Kamis, 2 Mei 2024.

Menurutnya, yang harus diwasdpadai adalah pembengkakan Aorta ini dapat terjadi tanpa gejala sama sekali. Kalaupun ada gejala, seringkali  tersamar dengan gejala penyakit lain. 

BACA JUGA:

Pembunuh Dalam Senyap Itu Bernama Aneurisma Aorta, Nyaris Tak Terdeteksi, Namun Mematikan -fin/diolah-

Seperti nyeri dada, nyeri punggung, hingga sesak napas. Dokter Suko menyarankan masyarakat untuk melakukan USG atau CT Scan bila mengalami gejala seperti itu.  

Faktor resiko lebih tinggi terjadi pada kalangan pria usia 50 tahun ke atas. Atau mereka yang sebelumnya mengidap hipertensi, diabetes, dan penyakit paru.

“Jika Aneurisma Aorta masih berukuran kecil dan tidak menimbulkan gejala, maka hal yang bisa dilakukan adalah pemeriksaan rutin. Baik pemeriksaan melalui ultrasonografi maupun pemberian obat-obatan untuk mengendalikan tekanan darah dan denyut jantung," imbuhnya.

Apabila kondisinya sudah terlambat dan pembengkakannya sudah cukup besar, maka mau tidak mau harus dilakukan tindakan operasi. 

Dokter Suko mengingatkan masyarakat yang terpenting adalah upaya untuk mencegah dan mengurangi resiko terkena penyakit Aneurisma Aorta ini. 

Caranya dengan rutin berolahraga, menjaga tekanan darah tetap normal, konsumsi makanan sehat rendah lemak dan kolesterol. Selain itu, menghentikan kebiasaan merokok.

BACA JUGA:

Rizal Husen
Penulis
-->