- Pendeta Gilbert Klaim Selalu Lapor Pajak, Yustinus Prastowo: UU Pajak Tak Bedakan Asal Usul Penghasilan
- Yustinus Prastowo Komentari Pendeta Gilbert: Penghasilan Hamba Tuhan yang Nominalnya Aduhai Terutang Pajak
Pendeta Gilbert Lumoindong -@PastorGilbertL-Twitter
Datangi Jusuf Kalla, Pendeta Gilbert Minta Maaf
Pendeta Gilbert Lumoindong mendatangi Wakil Presiden ke-10 Jusuf Kalla (JK) guna meminta maaf dan mengklarifikasi pernyataannya yang menyindir kewajiban zakat umat Islam 2,5 persen dan gerakan salat.
"Pertama-tama sebelum saya lanjutkan kalimat dengan segala kerendahan hati meminta maaf karena kegaduhan yang ada," kata Pendeta Gilbert.
Pendeta Gilbert sampaikan permohonan maaf dan klarifikasi setelah bertemu dengan Jusuf Kalla di kediaman JK pada Senin 15 April 2024.
Dia mengakui tidak bermaksud untuk mengolok-olok ajaran Islam. Sebab dirinya sendiri hidup di tengah-tengah lingkungan Islam.
"Untuk itu sekali lagi saya meminta maaf atas segala kegaduhan. Beberapa catatan yang perlu saya garis bawahi yang pertama pasti tidak ada niat saya untuk mengolok-olok apalagi menghina, sama sekali tidak," tambahnya.
BACA JUGA:
- Guyon Gus Dur Naik Bus Bareng Pendeta: Bismillah dan Haleluya Tanpa Ketersinggungan
- Begini Pengakuan Pendeta yang Aktivitas Rumah Ibadahnya Ditolak Warga di Tambun Kabupaten Bekasi
Dia mengaku dibesarkan di Kampung Tebet dan rumahnya hanya berjarak 200 meter dari masjid. Ia juga mengaku dibesarkan di SD Dewi Sartika dengan kehidupan yang cukup dekat dengan umat muslim.
Gilbert menduga masyarakat menanggapi videonya dengan kaca mata yang berbeda. Ia menduga ada yang mengedit video tersebut hingga menimbulkan kegaduhan.
"Tetapi yg pasti bahwa penjelasan itu bukan penjelasan yang lengkap. Penjelasan yang lengkap sebetulnya itu sebagai auto kritik umat kristiani di mana saya bilang bahwa ibadahnya orang muslim misalnya cukup setengah mati. Kenapa setengah mati? Karena berat, sehari lima kali. Kita orang Kristen seminggu sekali, udah itu seminggu sekalinya juga duduknya santai-santai," ujarnya.
"Kalau ini (muslim) ada gaya-gayanya, gerakannya yang tidak boleh salah. Bahkan, saya garis bawahi terakhir bahwa lipat kaki buat Umat muslim biasa sekali sampai mungkin Pak JK yang usianya 82 tahun masih bisa lipat kaki gitu. Kita di Gereja orang gereja 45 tahun masih bisa lipat kaki itu dah hebat. Karena apa? Karena ibadahnya paling santai. Nah itu yang saya bilang dan kebetulan di umat Kristen ada kepercayaan misalnya tentang memberi 10 persen," tambahnya.
Pendeta Gilbert Lumoindong-Instagram-
BACA JUGA: