Yustinus Prastowo Komentari Pendeta Gilbert: Penghasilan Hamba Tuhan yang Nominalnya Aduhai Terutang Pajak

Yustinus Prastowo Komentari Pendeta Gilbert: Penghasilan Hamba Tuhan yang Nominalnya Aduhai Terutang Pajak

Pendeta Gilbert Lumoindong -@PastorGilbertL-Twitter

JAKARTA, FIN.CO.ID - Pendeta Gilbert Lumoindong menegaskan dirinya tidak bisa kompromi dan toleransi terkait praktik dukun, peramal dan paranormal di Indonesia.

Hal itu disampaikan Pendeta Gilbert melalui akun Twitternya.

"Saya adlh hamba Tuhan… Maaf saya tdk bisa kompromi. Saya sangat bertoleransi dgn agama2 resmi yg diakui di Indonesia. Tapi maaf dukun, peramal serta paranormal bertentangan dgn iman & pancasila, jadi dgn segala kerendahan hati saya mohon dimaafkan, jika saya tdk bisa kompromi!!" cuit Pendeta Gilbert melalui akun Twitternya @pastorgilbertL, seperti dikutip FIN pada Jumat (1/4/2022).

Cuitan Pendeta Gilbert ini direspons oleh Staf Khusus Menteri Keuangan (Menkeu) Bidang Komunikasi, Yustinus Prastowo.

Dalam cuitan balasannya, Yustinus mengajak Pendeta Gilbert mengikuti program pengungkapan sukarela. 

Yustinus juga menyinggung soal penghasilan dari ceramah dan pelayanan keagamaan yang nominalnya aduhai. 

Bahkan Yustinus juga mencolek akun resmi Twitter Direktorat Jenderal Pajak.

"Pak @PastorGilbertL, mari ikut Program Pengungkapan Sukarela untuk menunjukkan cinta tanah air. Penghasilan hamba Tuhan dari ceramah dan pelayanan keaagamaan, apalagi yang nominalnya aduhai, terutang pajak. Begitu kan @DitjenPajakRI? balas @prastow dalam cuitannya seperti dikutip FIN pada Jumat (1/3/2022).

Cuitan tersebut langsung direspons para netizen. Salah satu netizen SISKA @_fransiskancis menggunggah postingan yang menyebut tarif Pendeta Gilbert sebesar Rp 40 juta untuk memberkati pernikahan.

Di postingan lanjutan, @_fransiskancis juga mengunggah foto yang berisi cerita lain soal butuh budget besar mengundang Pendeta Gilbert.

Seperti diberitakan, Pendeta Gilbert Lumoindong mengungkapkan pendapatnya tentang praktik dukun, peramal dan paranormal yang marak terjadi di Indonesia. 

Pendeta Gilbert mengakui tidak bisa toleransi dengan praktik dukun atau peramal serta paranormal. 

"Saya adalah hamba Tuhan. Maaf saya tidak bisa kompromi," ujarnya di Twitter pribadinya, @pastorgilbertL, dikutip Jumat 1 April 2022.

Dia akui, toleran dan hormat kepada agama-agama yang diakui di Indonesia. Tetapi tidak toleransi dengan dukun peramal dan paranormal. 

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Rizal Husen

Tentang Penulis

Sumber: