4 Alasan Mengapa Bahtera Nabi Nuh Sulit Ditemukan: Salah Satunya karena Tidak Pernah Terjadi?

fin.co.id - 06/04/2024, 09:23 WIB

4 Alasan Mengapa Bahtera Nabi Nuh Sulit Ditemukan: Salah Satunya karena Tidak Pernah Terjadi?

Ilustrasi Bahtera Nabi Nuh, Image Dibuat Menggunakan Teknologi AI Copilot

Beberapa orang menganggapnya kisah banjir besar ini sebagai cerita alegoris atau simbolis.

Pendapat Ahli

Dr. Robert Ballard: Seorang ahli kelautan terkenal yang telah memimpin beberapa ekspedisi pencarian Bahtera Nuh, mengatakan bahwa kemungkinan menemukan Bahtera Nuh dalam kondisi utuh sangat kecil.

Dr. Randall Price: Seorang arkeolog dan pakar Alkitab, mengatakan bahwa lokasi yang paling mungkin untuk menemukan Bahtera Nuh adalah di Gunung Ararat, Turki.

Dr. Fazlur Rahman: Seorang pakar Islam, mengatakan bahwa kisah Nabi Nuh adalah kisah nyata yang memiliki makna simbolis dan spiritual.

Kesimpulan

Pencarian Bahtera Nabi Nuh masih terus berlangsung, meskipun banyak tantangan yang dihadapi.

Keberadaan Bahtera Nuh masih menjadi misteri, dan kemungkinan besar akan tetap menjadi misteri untuk beberapa waktu mendatang.

Banjir Besar di Zaman Nabi Nuh

Banjir besar yang melanda di zaman Nabi Nuh merupakan salah satu peristiwa penting dalam sejarah manusia dan diceritakan dalam berbagai kitab suci, termasuk Alquran  dan Alkitab. 

Peristiwa ini merupakan azab Allah SWT atas kaum Nabi Nuh yang ingkar dan durhaka.

Ayat-ayat Alquran yang meriwayatkan banjir besar:

QS. Al-Hujurat ayat 14:

"Dan Allah telah menjadikan perumpamaan bagi orang-orang yang kafir, isteri Nuh dan isteri Luth. Keduanya berada di bawah pengawasan dua orang hamba yang saleh di antara hamba-hamba Kami, kemudian keduanya berkhianat kepada mereka, maka kedua hamba itu tidak dapat menyelamatkan mereka dari siksaan Allah. Dan dikatakan kepada keduanya, "Masuklah ke neraka bersama orang-orang yang masuk neraka."

QS. An-Nuh ayat 21-27:

"Dan Kami wahyukan kepada Nuh, "Buatlah bahtera dengan pengawasan dan wahyu Kami dan janganlah kamu berdebat dengan Aku tentang orang-orang yang zalim, karena mereka pasti akan ditenggelamkan."

Maka Nuh pun membuat bahtera. Dan setiap kali pemuka kaumnya melewati Nuh, mereka mencemoohnya. Nuh berkata, "Jika kamu mencemooh kami, maka kami pun mencemooh kamu sebagaimana kamu mencemooh kami. Dan kelak kamu akan mengetahui siapa yang akan ditimpa azab yang menghinakan dan siksaan yang kekal."

Makruf
Penulis