FIN.CO.ID - Hamas menyebut Israel tidak serius dalam negosiasi gencatan senjata dan pertukaran tawanan.
Wakil Menteri Luar Negeri pemerintahan Hamas, Ghazi Hamad, mengatakan, rezim Israel mengajukan syarat yang berlebihan selama negosiasi dan tidak menunjukkan cukup keseriusannya untuk mencapai kesepakatan.
Menurutnya, kabinet perang rezim pendudukan rela melanjutkan perang dan pembantaian di Gaza dan tidak memperhatikan para tawanan beserta keluarga mereka.
Namun, Hamas akan terus melakukan negosiasi sampai ada kesepakatan signifikan yang menjamin penghentian perang, penarikan pasukan pendudukan, rekonstruksi Gaza serta pemulangan pengungsi.
BACA JUGA:
- Biden Sebut Israel Berhak Serang Hamas
- Menteri Israel Bangga Lihat Gaza Hancur Lebur dan Ancam Penggal Kepala Pimpinan Hamas
Mengingat peningkatan kasus kelaparan di Jalur Gaza, sejumlah pihak internasional telah menekan rezim Israel.
Hamas menyerukan tekanan lebih besar untuk rezim guna membuka rute pengiriman bantuan kemanusiaan ke Gaza melalui jalur darat dan laut.
Anggota biro politik Hamas, Husam Badran, sebelumnya telah mengesampingkan kemungkinan gencatan senjata sebelum bulan suci Ramadan lantaran selama pembicaraan baru-baru ini di Kairo, rezim Israel menolak usulan Palestina.
Hamas akan terus gencar melakukan negosiasi di tingkat internal untuk mencapai konsensus mengenai isu ini.
BACA JUGA:
- Tujuan Hamas Serang Israel untuk Bebaskan Warga Palestina di Penjara Ashkelon, Namun Gagal Akibat Kesalahan Peta
- Israel Ingin Perpanjang Agresi Militer di Gaza Palestina, Ini Tanggapan Hamas