FIN.CO.ID- Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhono (AHY) resmi masuk dalam kabinet Presiden Joko Widodo (Jokowi).
AHY resmi dilantik menjadi Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) pada Rabu 21 Februari 2024.
AHY gantikan posisi Hadi Tjahjanto yang digeser mengisi jabatan Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) menggantikan Mahfud MD yang telah mundur diri.
BACA JUGA:
- Ketimbang Hak Angket, AHY Lebih Tertarik Rekonsiliasi
- Penyerobotan Lahan oleh Mafia Jadi Tantangan Terbesar AHY
Usai dilantik, AHY langsung tancap gas turung lapangan menemani Presiden Jokowi untuk pertama kalinya dalam kunjungan kerja di Provinsi Sulawesi Utara pada Jumat 23 Februari 2024.
Putra sulung Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)ini langsung berikan pujian kepada sosok Presiden Jokowi yang selama sembilan tahun terakhir dikritiknya.
“Kalau pemimpinnya benar-benar aktif memimpin, bukan hanya di balik meja tetapi turun ke lapangan untuk melakukan pemeriksaan, evaluasi, sekaligus menunjukkan leadership dan management di tingkat yang paling strategis," kata AHY usai bertemu Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin di Jakarta, Sabtu 24 Februari 2024.
AHY menilai, apa yang dilakukan Jokowi dengan turun langsung ke tengah masyarakat, akan menggerakkan jajaran kabinet serta kementerian/lembaga, termasuk (pemerintah) pusat sampai daerah.
BACA JUGA:
- Ternyata Ini Maksud Tujuan Jokowi Angkat AHY Jadi Menteri ATR/BPN, Pengamat: Tamparan Keras Buat SBY
- Yakini Pemenang Pemilu 2024, AHY Tolak Halus Hak Angket
Sinergi dan kolaborasi yang dibangun secara vertikal itu, menurut dia, yang menjadi kunci pemerintahan yang sukses.
“Walaupun baru satu hari bisa berkegiatan bersama Presiden Jokowi, saya bisa merasakan langsung bahwa beliau ingin secara maksimal menggunakan waktunya untuk menyentuh langsung masyarakat,” tutur AHY.
Selama berada di Sulawesi Utara, AHY antara lain mendampingi Jokowi dalam peresmian Bendungan Lolak di Kabupaten Bolaang Mongondow.
Menurut dia, peresmian itu bukan hanya agenda seremonial, tetapi memiliki arti yang lebih dalam mengenai proses sejak awal mula perencanaan pembangunan bendungan, eksekusi dengan berbagai permasalahan, hingga akhirnya bendungan itu rampung setelah tujuh sampai delapan tahun dibangun.
“Jadi peresmian pasti ada kerja besar. Itu harus kita apresiasi,” kata AHY.
Setelah peresmian bendungan, AHY juga mendampingi Jokowi dalam peresmian jalan daerah, bersilaturahim dengan masyarakat pelaku UMKM, dan mengecek gudang Bulog di Kota Bitung.
Dapatkan berita terkini langsung di ponselmu. Ikuti saluran FIN.CO.ID di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029Vajztq