Terendam Banjir, Logistik Pemilu 2024 di Jakarta Utara Ditarik KPU

FIN.CO.ID - Pelaksana tugas (Plt) Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jakarta Utara Abie Maharullah Madugiri mengatakan, pihaknya bakal menarik seluruh logistik Pemilu 2024 yang rusak akibat terendam banjir. Bahkan, logistik yang rusak itu bakal ditarik dari dua kelurahan di wilayah tersebut.

"Kami akan tarik seluruhnya logistik rusak dan untuk pemilu lanjutan," kata Abie di Jakarta, Rabu 14 Februari 2024.

BACA JUGA:

• TPS di Jakarta Utara Terendam Banjir, Bawaslu Sarankan Direlokasi

Abie menjelaskan, pemilu lanjutan akan dilakukan di 17 tempat pemungutan suara (TPS) yang terendam banjir di dua kelurahan. Dua kelurahan itu yakni Sunter Jaya dan Pegangsaan Dua yang bakal ditetapkan melalui rapat pleno.

"Untuk logistik pemilu lanjutan juga kami sesuaikan dengan jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang ada di sana," ujarnya.

Untuk pemilu lanjutan, kata dia, bakal dilakukan di hari Minggu. Alasannya, kata dia, agar pemilih dapat datang ke TPS untuk menjalankan hak politiknya.

"Jika sudah pleno nanti untuk waktunya akan ditetapkan," pungkasnya.

Sebelumnya, Abie mengatakan, total TPS yang diusulkan melakukan pemilu lanjutan yakni 17 TPS di dua kelurahan, yakni Pegangsaan Dua, dan Sunter Jaya.

Ia menjelaskan, di Kelurahan Pegangsaan Dua ada TPS 149, 150, 151, 152 dan 153. Kemudian di Kelurahan Sunter Jaya ada 12 TPS dari TPS 141 hingga TPS 153.

"Sejauh ini tidak ada lagi penambahan karena pemilu tetap berjalan meski dalam kondisi banjir yang merata di Jakarta Utara," katanya.

Ketua Rukun Warga (RW) 08 Kelurahan Sunter Jaya, Roy Andrian mengatakan, seluruh logistik pemilu untuk 12 TPS disimpan di ruang serba guna RW. Kata dia, waktu pihaknya membuka gedung dalam kondisi terendam air.

"Logistik terbungkus plastik tapi semua tetap basah. Setelah kami buka surat suara juga basah dan kami laporkan ini," katanya.

BACA JUGA:

• Hari Ini, KPU Manokwari Distribusikan Logistik Pemilu 2024 ke 3 Distrik

Dia mengatakan, di RW 08 ada 12 TPS dan masing- masing ada 300 orang per TPS. "Untuk DPT yang gagal menggunakan hak pilih sekitar 3.000 hingga 3.500 pemilih di RW ini," tambahnya.