Menurut Mahfud, tindakan untuk mengajak sejumlah rektor menyatakan sikap seperti itu adalah perbuatan yang kurang sehat.
"Menurut saya itu kurang sehat membuat tandingan-tandingan itu. Memecah belah masyarakat dan memecah belah kampus juga," katanya lagi.
Walaupun demikian, kata Mahfud, adanya upaya-upaya seperti itu tidak menghentikan gerakan dari kampus untuk tetap bersuara.
"Tetapi, semakin ditekan perguruan tinggi, semakin menggelombang gerakan-gerakan," ujarnya lagi.
Sebelumnya dalam acara itu, Mahfud juga mengatakan bahwa perguruan tinggi tidak takut dengan adanya tekanan untuk bersuara di masa Pemilu 2024. (*)