2 Negara Asia Tenggara Ini Gabung AS Perangi Houthi Yaman di Laut Merah

fin.co.id - 10/01/2024, 09:20 WIB

2 Negara Asia Tenggara Ini Gabung AS Perangi Houthi Yaman di Laut Merah

Kapal Drone Houthi Di Ledakan Di Laut Merah

FIN.CO.ID-  Beberapa negara telah nyatakan bergabung dengan Amerika Serikat guna mengamankan peraitan Laut Merah dari serangan kelompok Houthi Yaman. 

Dua negara diantaranya dari Asia Tenggara. Yakni Singapura dan Sri Lanka. Koalis internasional pimpinan Amerika Serikat ini dibentuk guna menjaga keamanan di Laut Merah di tengah serangan kelompok Houthi Yaman terhadap kapal-kapal komersial di perairan tersebut.

Dalam sebuah pernyataan, Kementerian Pertahanan Singapura mengataka, akan berpartisipasi dalam Operasi Penjaga Kemakmuran untuk melawan serangan-serangan Houthi dan mengamankan jalur maritim di Laut Merah.

BACA JUGA:

“Ini adalah bagian dari upaya untuk menjamin kebebasan navigasi di jalur penghubung laut global yang penting ini,” kata pernyataan itu dilansir Anadolu, Rabu 10 Januari 2024.

Singapura tidak akan mengerahkan kapal apa pun, tetapi akan menyumbangkan personel untuk berbagi informasi dan melakukan perencanaan yang dipimpin oleh seorang perwakilan nasional.

Kelompok bersenjata Houthi di Yaman yang didukung Iran itu kian meningkatkan keterlibatan mereka dalam konflik di Jalur Gaza dengan menyerang kapal-kapal yang sedang menuju Israel di Laut Merah bagian selatan.

Mereka mengatakan serangan tersebut bertujuan mendukung rakyat Palestina yang sedang menghadapi “agresi dan blokade ” Israel di Gaza.

BACA JUGA:

Laut Merah adalah salah satu jalur laut yang paling sering digunakan di dunia untuk pengiriman minyak dan bahan bakar.

Sri Lanka juga akan ikut serta dalam operasi yang dipimpin AS itu, meskipun langkah tersebut menuai kritik dari masyarakat karena negara tersebut masih mengalami krisis ekonomi.

Kapten Angkatan Laut Sri Lanka, Wickramasuriya mengatakan kepada NewsWire bahwa pasukan maritim mereka akan mengerahkan kapalnya “untuk melindungi perairan internasional yang meliputi Laut Merah, Laut Arab, Teluk Aden, dan jalur-jalur laut di sekitarnya yang digunakan oleh kapal-kapal dagang.”

“Kapal perang Angkatan Laut Sri Lanka akan dikerahkan sesuai perintah presiden, tetapi tanggal pasti keberangkatannya belum dapat dipastikan,” tambahnya.

BACA JUGA:

Namun, pengumuman tersebut menimbulkan perdebatan di parlemen, di mana pihak oposisi mempertanyakan keuntungan apa yang akan diperoleh Sri Lanka jika ikut dalam operasi melawan Houthi.

Dapatkan berita terkini langsung di ponselmu. Ikuti saluran FIN.CO.ID di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029Vajztq

Afdal Namakule
Penulis
-->