Hizbullah: Pertempuran di Lebanon Reaksi atas Agresi Israel di Gaza

Hizbullah: Pertempuran di Lebanon Reaksi atas Agresi Israel di Gaza

Serangan Israel di Jalur Gaza makin menggila, 73 orang tewas dalam 24 jam terakhir--REUTERS/Amir Cohen Acquire Licensing Rights

fin.co.id - Wakil Ketua Hizbullah Sheikh Naim Qassem menyebut pertempuran di Lebanon Selatan adalah reaksi atas agresi Israel di Gaza sehingga situasi perang ini berlanjut atau tidak tergantung kepada perang Gaza.

Seperti dilaporkan Al-Ahed News, Qassem menandaskan bahwa banyak pihak mendesak mereka memulihkan stabilitas dan Hizbullah sendiri menghendaki stabilitas.

Dia berjanji bahwa stabilitas akan segera dipulihkan begitu Israel menghentikan agresinya di Jalur Gaza.

Sejak Hamas meluncurkan Operasi Banjir Al-Aqsa pada 7 Oktober dan Israel membalas dengan menyerang Gaza, Hizbullah melancarkan operasi besar-besaran setiap hari melawan pasukan Israel di bagian utara negara itu.

BACA JUGA:Israel Targetkan Rumah Sakit Al-Aqsa Pakai Drone, Teror Pasien dan Medis

Hizbullah berulang kali mengingatkan tak akan mentolerir meluasnya serangan terhadap warga sipil di Gaza dan Lebanon selatan. 

Milisi Lebanon itu juga akan terus membalas serangan Israel.

Para pejuang Hizbullah menyerang 48 pusat militer Israel di bagian utara Israel selama tiga bulan terakhir yang membuat Israel menderita kerugian besar.

Pemerintah Israel dan para pemukim ilegalnya telah melancarkan sekitar 12.000 serangan sepanjang 2023, kata pejabat Palestina pada Senin 8 Januari 2023.

BACA JUGA:Israel Bunuh Wakil Ketua Hamas Saleh Arouri di Lebanon dengan Serangan Drone

"Pemerintah pendudukan dan pemukim-pemukimnya melancarkan 12.161 serangan, termasuk 5.308 serangan setelah 7 Oktober,” kata ketua Komisi Perlawanan Kolonisasi Moayad Shaaban kepada awak media di Ramallah.

Pemukim Israel telah melakukan 2.410 serangan, tandas Shaaban.

Menurut Shaaban, 22 warga Palestina tewas akibat ditembak pemukim Yahudi, termasuk 10 orang setelah 7 Oktober.

Shaaban mengungkapkan 25 komunitas Bedouin mengungsi di Tepi Barat dan gurun Yerusalem Timur sepanjang tahun ini yang 22 komunitas di antaranya mengungsi setelah Hamas menyerang Israel pada 7 Oktober.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Khanif Lutfi

Tentang Penulis

Sumber: