KemenkopUkM Sukses Perkuat Pemulihan Ekonomi dan Siapkan Transformasi KUMKM Inklusif Berkelanjutan

fin.co.id - 22/12/2023, 08:29 WIB

KemenkopUkM Sukses Perkuat Pemulihan Ekonomi dan Siapkan Transformasi KUMKM Inklusif Berkelanjutan

KemenkopUkM Sukses Perkuat Pemulihan Ekonomi

JAKARTA - Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki mengatakan bahwa 2023 merupakan tahun pemulihan transformatif UMKM dan koperasi sehingga dua target ditetapkan yaitu memperkuat pemulihan ekonomi nasional pascapandemi COVID-19 dan menyiapkan transformasi koperasi dan UMKM agar memiliki daya tahan dan daya saing menuju Indonesia Emas 2045.

Upaya tersebut juga akan diteruskan di tahun 2024 agar transformasi Koperasi dan UMKM dapat lebih inklusif dan berkelanjutan.

“Alhamdulillah, kedua target tersebut tercapai dan telah disiapkan sejumlah piloting yang dapat digunakan sebagai role model pengembangan UMKM dan koperasi ke depan,” kata MenKopUKM Teten Masduki saat Diskusi Bersama Pemimpin Redaksi dalam rangka Refleksi 2023 & Outlook 2024 KemenKopUKM di Gedung SMESCO, Jakarta, Kamis (21/12).

Beberapa hal lain yang akan dilakukan KemenKopUKM di tahun 2024 adalah penerima manfaat akan diperluas kepada anak muda, perempuan, penyandang disabilitas.

“Sedangkan fokus pengembangan ekonomi adalah Ekonomi Biru yaitu aquaculture dan Ekonomi Hijau yaitu agriculture. Kenapa? Ini adalah keunggulan domestik kita, tren konsumsi terus tumbuh, menyerap lebih luas lapangan pekerjaan, dan hilirisasi akan memberikan nilai tambah pada produk pertanian dan perikanan kita,” tutur Menteri Teten.

Pada 2024, KemenKopUKM juga telah memiliki target penciptaan wirausaha sebanyak 1 juta orang. Saat ini tercatat sebanyak 821.599 wirausaha berhasil diciptakan melalui 320 kegiatan dari 27 kementerian/lembaga.

Sementara itu, program digitalisasi difokuskan pada penguatan sektor hulu, inovasi pembiayaan akan terus didorong untuk memberikan kemudahan kepada pelaku UMKM dan koperasi termasuk melalui credit scoring, serta menyelesaikan RUU Perkoperasian, dan implementasi UU P2SK.

Akselerasi Transformasi KUMKM dan Wirausaha

Beberapa capaian KemenKopUKM pada tahun 2023 di antaranya adalah keberhasilan meraih target 100 persen penciptaan koperasi modern sebanyak 400 koperasi, yang terdiri dari 220 koperasi pangan dan 180 koperasi non pangan.

Lebih lanjut, KemenKopUKM juga telah menetapkan 3 piloting koperasi untuk mengelola Minyak Makan Merah (3M) di Kabupaten Deli Serdang, Kabupaten Asahan, dan Kabupaten Langkat.

“Kami juga terus berupaya untuk menguatkan regulasi perkoperasian melalui penyusunan RUU Perkoperasian agar tercipta koperasi yang adaptif dan tangguh dalam menjawab tantangan secara global. Untuk perkembangan RUU Perkoperasian saat ini akan segera dibahas setelah Surat Presiden (Surpres) Nomor R-46/Pres/09/2023 pada 19 September 2023 disampaikan oleh Presiden kepada Ketua DPR,” ujar Menteri Teten.

Tahun ini KemenKopUKM juga telah melanjutkan program SOLUSI Nelayan dan berhasil menetapkan 38 lokasi dari target 59 lokasi untuk pembangunan Stasiun Bahan Bakar Umum Nelayan (SPBUN).

Selain itu, pemerintah terus berupaya untuk mengakselerasi transformasi formal usaha mikro, salah satunya melalui penerbitan Nomor Induk Berusaha (NIB) dan Sertifikasi Halal. Pada tahun 2023 sebanyak 3,4 juta NIB berhasil diterbitkan dari target 2,5 juta NIB (136,10 persen). Untuk sertifikasi halal, tahun ini berhasil diterbitkan 74.879 sertifikasi halal dari target sebanyak 17.375 sertifikasi halal atau mencapai 444,1 persen.

KemenKopUKM juga bekerja sama dengan berbagai stakeholder telah bersinergi untuk reaktivasi PLUT-KUMKM. Di mana pada tahun 2023, terlah terbangun 13 lokasi NEW PLUT dan 5 di antaranya telah 100 persen terbangun.

Guna meningkatkan nilai tambah, kualitas, dan daya saing produk UMK, tahun ini KemenKopUMK menginisiasi program Layanan Rumah Kemasan. Disediakan pula tenaga desainer hingga layanan kemasan yang dapat memproduksi kemasan dalam skala kecil dan biaya terjangkau, yang saat ini sudah dilaksanalan di 13 lokasi.

Kemudian dalam rangka percepatan hilirisasi UMKM, KemenKopUKM terus melakukan pembangunan 8 Rumah Produksi Bersama (RPB) yang terletak di Kabupaten Batubara dengan potensi unggulan cabai, Kabupaten Garut dengan potensi unggulan kulit, Kabupaten Sukoharjo dengan potensi unggulan rotan. Kemudian Provinsi DIY dengan potensi unggulan susu, Kabupaten Jembrana dengan potensi unggulan kakao, Kabupaten Tanah Laut dengan potensi unggulan karet, Kabupaten Pangkep dengan potensi unggulan garam, dan Kabupaten Manggarai Barat dengan potensi unggulan bambu.

Makruf
Penulis