3. Masyarakat adalah perguruan tinggi
Presiden Soeharto juga pernah mengatakan bahwa masyarakat adalah perguruan tinggi yang paling tinggi. Saat itu, Jenderal Bintang 5 ini sedang memberikan wejangan kepada mahasiswa yang sedang melakukan praktik lapangan.
"Kita tidak bisa hanya belajar di perguruan tinggi saja. Bahkan dalam masyarakat itu merupakan perguruan tinggi yang lebih tinggi," ucapnya.
Untuk itu, Soeharto berpesan kepada para mahasiswa agar bisa belajar praktik dengan terjun langsung ke masyarakat dan tidak hanya berkutat pada teori semata.
4. Mundur dari Presiden
Meskipun menjadi Presiden memiliki kekuasaan, namun Soeharto sempat mengajukan ingin mundur sebagai Presiden.
"Ada keinginan-keinginan agar saya mundur sebagai presiden," kata Soeharto.
Pernyataan ini disampaikan dihadapan para wartawan setelah Soeharto bertemu dengan petinggi-petinggi negara.
"Saya mengadakan pertemuan dengan beberapa ulama dan juga tokoh-tokoh masyarakat dan juga pimpinan ABRI," katanya.
Setelah meminta pendapat mereka karena krisis moneter yang melanda negara ini, Soeharto pun mengakui jika ada pihak yang memintanya untuk mundur dari jabatannya sebagai presiden.
Bagi Soeharto, mundur atau tidak bukanlah masalah baginya. Justru yang ia khawatirkan adalah situasi negara ketika berada di tangan pemimpin setelahnya.
Ia khawatir, setelah kemundurannya dari takhta presiden justru pemimpin setelahnya akan memperparah masalah yang ada.
Tahun 1998, dikenal sebagai masa kelam yang mungkin akan terus diingat oleh bangsa Indonesia. Demonstrasi besar-besaran dilakukan, menuntut The Smiling General lengser dari jabatannya.
Kondisi ekonomi dan politik Indonesia saat itu tidak stabil. Dan terjadilah pada 21 Mei 1998, Soeharto membacakan pidato pernyataan kemunduran dirinya.
"Saya memutuskan untuk menyatakan berhenti dari jabatan saya sebagai Presiden Republik Indonesia," ujarnya.