Fahri Hamzah Sentil Anies: Otak Kecil Sambil Cuci Tangan Bahwa Dirinya yang Ciptakan Pembelahan

fin.co.id - 14/12/2023, 09:00 WIB

Fahri Hamzah Sentil Anies: Otak Kecil Sambil Cuci Tangan Bahwa Dirinya yang Ciptakan Pembelahan

Fahri Hamzah

"Inilah yang saya juga anggap sebagai latar belakang dari konflik di ujung orde baru ketika presiden Soeharto mengundurkan diri maka korban pertama yang diserang oleh kekuatan lama adalah pribadi Prabowo yang terbuka dan unik" kata Fahri. 

BACA JUGA:

Saat itu, kata Fahrix Prabowo Dituduh akan mendalangi kudeta dan bahkan belakangan dituduh sebagai dalang penculikan aktivis pada seluruh masa orde baru.

"Padahal dia sangat dekat dengan para aktivis sampai sekarang yang dibuktikan oleh bersatunya kaum aktivis di belakang Prabowo dalam perjuangan politiknya" ucap Fahri Hamzah.

Sementara itu, jelas Fahri Hamzah, pascareformasi, situasi berubah dan negara tidak lagi sekuat dahulu, tetapi negara sekarang men demokratisir dirinya dengan mendorong kebebasan di seluruh bidang kehidupan.

"Prabowo, sadar bahwa ia memerlukan transisi untuk keluar dari fitnah yang menyerangnya siang malam tanpa bukti yang terang" paparnya 

Lanjur dia, Prabowo juga membangun partai politik sebagai prosedur resmi untuk menyusun kekuatan konstitusional menuju kekuasaan negara.

Berkali-kali Prabowo mencoba dengan partai barunya untuk memenangkan pemilihan umum presiden dan wakil presiden.

"Tetapi, Sebagaimana di akuinya Prabowo kalah berkali-kali tetapi tidak pernah menyerah. Prabowo tetap di garis oposisi dan tidak pernah tertarik serta berniat untuk masuk ke dalam pemerintahan" tutur Fahri Hamzah. 

Barulah setelah Pemilu 2019, yang telah didahului oleh Pemilu sebelumnya yang juga berdarah darah, dalam dunia yang sepertinya mendung di bawah ancaman ketidakstabilan, Prabowo mengambil kesimpulan untuk menyetujui rekonsiliasi yang ditawarkan oleh presiden Jokowi. 

Maka pak Prabowo menggalang kekuatan elite, untuk bergabung membangun koalisi nasional dalam kabinet yang sangat besar pendukungnya.

"Peristiwa rekonsiliasi 2019 adalah ikhtiar politik tingkat negarawan yang tidak bisa di lihat dengan kacamata yang partisan karena dua Pemilu sebelumnya yang diselingi oleh Pilkada Jakarta yang berbahaya hampir saja membelah kita berkeping keping tapi kemudian dua tokoh besar ini mau bergabung dan bersatu" ujar Fahri. 

Jadi, sambung Fahri Hamzah, apabila ada orang yang menganggap bahwa rekonsiliasi 2019 adalah karena pak Prabowo tidak kuat lagi menjadi oposisi, pasti itu datang dari otak kecil dan hati yang kecil sambil ingin cuci tangan bahwa dirinya sendiri adalah pencipta pembelahan masyarakat yang sangat berbahaya. 

Debat Panas Prabowo vs Anies

Sebelumnya terjadi debat panas antara Prabowo dan Anies Baswedan dalam debat capres 2024 di Gedunv KPU Selasa malam. 

Mulanya, capres nomor urur 2, Prabowo menanggapi pernyataan Anies Baswedan yang menyinggung ketiadaan opsisi dalam sistem bernegara saat ini hingga tidak adanya kebebasan berbicara 

Afdal Namakule
Penulis