Asal usul kapal pinisi dapat ditelusuri hingga ke tanah Sulawesi, Indonesia. Suku Bugis dan Makassar, yang mendiami wilayah ini, adalah para perintis yang menciptakan kapal pinisi pada abad ke-14. Kapal ini dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan perdagangan dan menjelajahi wilayah maritim yang luas.
Salah satu ciri khas kapal pinisi adalah desain lambungnya yang elegan dan dua tiang utama yang miring ke belakang. Desain ini tidak hanya memastikan kestabilan selama pelayaran, tetapi juga memungkinkan kapal melewati perairan dangkal dengan mudah.
Keahlian dalam merancang kapal ini telah diwariskan secara turun-temurun, menciptakan suatu seni yang tak tertandingi dalam dunia maritim.
Kapal pinisi tidak hanya menjadi alat transportasi, tetapi juga kendaraan bagi perdagangan dan ekspansi maritim. Para pelaut Bugis dan Makassar menggunakan kapal ini untuk menjelajahi dan menghubungkan berbagai pulau di Nusantara. Keberhasilan kapal pinisi dalam mengatasi tantangan perairan dan mendukung kegiatan perdagangan membuatnya menjadi aset berharga bagi masyarakat maritim.
Kapal pinisi bukan hanya kapal, melainkan juga simbol kebanggaan dan identitas budaya bagi masyarakat Indonesia. Penggunaan kapal ini tidak terbatas pada kepentingan ekonomi, tetapi juga merayakan tradisi dan keahlian pelayaran yang diturunkan dari generasi ke generasi. Kapal pinisi sering kali menjadi pusat perhatian dalam berbagai acara, termasuk regatta dan festival maritim. (*)