Dia melanjutkan, saat rapat terbatas dengan sejumlah kementerian dan lembaga, hanya dirinya yang menolak bubarkan FPI.
"Jadi pada saat rapat, semua menteri, kepala badan dan lembaga tidak ada satu pun yang menolak pembubaran FPI. Hanya saya satu-satunya yang menolak" kata dia.
"Saat itu ada satu menteri yang sampaikan, pak di dalam FPI itu ada unsur radikal. Saya bilang kalau ada unsur radikal di dalam FPI, lebih mudah kita awasi. Tapi kalau dia sudah di luar FPI, kita bubarkan juga akan lebih susah mengawasinya" paparnya.
Seminggu kemudian setelah rapat itu, Fachrul Razi di-reshuffle. Namun dia mengaku tidak kaget.
"Kami sudah tahu itu. Kita ketawa-ketawa saja. Dan saya senang ketika FPI dibubarkan pada saat saya sudah tidak jadi menteri Agama" katanya.
Setelah itu, Fachrul mengaku ditawari Jokowi menjadi duta besar, namun dia menolak tawaran itu.
Pemerintah kemudian secara resmi membubarkan organisasi massa FPI pada Juni 2019 itu berdasarkan keputusan bersama pejabat tinggi negara. Pembubaran itu berdasarkan keputusan bersama pejabat tinggi negara. Segala macam atribut FPI pun dilarang beredar. (*)