News

Survei Terbaru Voxpopuli Reasearch Center: Prabowo - Gibran Menang Satu Putaran, Gerindra Gagalkan Tekat PDIP untuk Hattrick

fin.co.id - 24/11/2023, 06:40 WIB

Pendukung pasangan capres cawapres Prabowo - GIbran.

"Gerindra berpotensi menjadi pemenang Pemilu 2024, sekaligus menggagalkan tekad PDIP untuk meraih hattrick,” ungkap Achmad Subadja.

PDIP yang sebelumnya selalu unggul terancam gagal membukukan lagi kemenangan untuk ketiga kalinya. 

BACA JUGA:

Elektabilitas Gerindra terus menempel ketat hingga akhirnya unggul, mencapai 18,6 persen, terpaut tipis dari PDIP sebesar 18,0 persen.

Menurut Achmad, kemenangan Gerindra bakal mengakhiri dominasi PDIP selama dua pemilu berturut-turut, meski keduanya sama-sama kelompok nasionalis.

"Gerindra pelan-pelan naik dari peringkat ketiga menjadi kedua dalam perolehan suara, dan kini terbuka kemungkinan menduduki peringkat pertama," tandas Achmad.

Dia menejelaskan, pada debut pertama di Pemilu 2009, Gerindra menempati posisi papan tengah dengan suara berkisar 4 persen saja.

Saat itu, PDIP dan Gerindra memerankan diri sebagai oposisi terhadap pemerintahan periode kedua Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. 

PDIP dan Gerindra sama-sama mengusung Megawati Soekarnoputri berpasangan dengan Prabowo Subianto sebagai capres-cawapres. Koalisi PDIP-Gerindra berlanjut pada Pilkada DKI Jakarta 2012 yang mengorbitkan Joko Widodo dari kota Solo ke panggung nasional.

"Gesekan antara kedua partai mulai muncul pada Pilkada Jabar 2013, di mana masing-masing mengusung calon gubernur, hingga akhirnya berhadap-hadapan pada Pemilu 2014 dan 2019 dan memunculkan rivalitas Jokowi dan Prabowo," terang Achmad.

Jokowi dan Prabowo kemudian melakukan rekonsiliasi, diikuti dengan bergabungnya Gerindra ke dalam pemerintahan.

"Meskipun Prabowo dan Gerindra kalah dalam Pemilu 2019, tetapi Jokowi berdamai dan mengajak masuk menjadi bagian dari pemerintah," lanjut Achmad.

Upaya Jokowi untuk menggabungkan dua kekuatan dalam Pemilu 2024 berujung buntu. PDIP lebih memilih ngotot mengajukan Ganjar Pranowo sebagai capres alih-alih menjadi cawapres pendamping Prabowo yang didukung kuat oleh Jokowi.

Perpecahan pun tak terhindarkan, di mana Jokowi yang sebelumnya selalu diusung oleh PDIP tampak lebih berat mendukung Prabowo.

"Satu per satu anggota keluarga Jokowi memilih dipecat atau bergabung dengan partai lain demi memenangkan Prabowo-Gibran," ujar Achmad.

Afdal Namakule
Penulis
-->