FIN.CO.ID- Ketua Komisi Pemberantasa Korupsi (KPK) Firli Bahuri dinilai mengada-ngada dengan menyebut kasus dugaan pemerasan terhadap mantan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) yang melibatkan dirinya merupakan serangan balik para koruptor.
Mantan penyidik KPK, Novel Baswedan mengatakan narasi serangan balik koruptor yang disampaikan Firli terkesan mengada-ada.
"Semoga saja Polri segera menuntaskan pengusutan terhadap Firli," kata Novel dalam keterangan tertulis di Jakarta, dikutip Selasa 21 November 2023.
Lebih lanjut Novel mengatakan pernyataan Firli tersebut seakan menjadikan KPK sebagai tameng dan mengesankan bahwa dirinya tidak bermasalah, melainkan KPK yang sedang bermasalah.
BACA JUGA:
- Dugaan Pelanggaran Kode Etik Ketua KPK Firli Bahuri Segera Rampung
- Sebut Kasus Pemerasan SYL adalah Serangan Balik Koruptor, Ini Penjelasan Lengkap Ketua KPK Firli Bahuri
Ketua KPK Firli Bahuri dan mantan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo--
"Seharusnya pimpinan KPK lainnya marah, ketika Firli menggunakan KPK untuk berlindung saat dirinya akan dijerat pidana karena perbuatannya sendiri," kata Novel.
"Lagi pula sampai sekarang kita tidak melihat pegawai KPK ataupun aktivis antikorupsi ada yang membela Firli, bila benar ada corruptor fights back," ujarnya.
Sementara itu, IM57+ Institute meminta Firli Bahuri agar berhenti memainkan diksi serangan balik koruptor dalam perkara yang dialaminya.
"Kasus yang menjerat Firli Bahuri adalah murni perkara tindak pidana korupsi dugaan pemerasan kepada SYL, tidak ada hubungannya sama sekali dengan serangan balik koruptor seperti klaim saudara Firli Bahuri," kata Ketua IM57+ Institute Praswad Nugraha dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin 20 November 2023.
BACA JUGA:
- Firli Bahuri Klaim Tidak Mangkir dari Panggilan Penyidik, Berharap kasus Bisa Diselesaikan degan Baik
- Firli Bahuri Minta Kepastian Hukum ke Polda Metro Jaya Soal Dugaan Pemerasan Syahrul Yasin Limpo
Firli Bahuri rutup wajah dan menghindar dari wartawan usai diperiksa di Polda Metri Jaya--Istimewa
Praswad juga menilai kinerja KPK dan pemberantasan korupsi menurun di masa kepemimpinan Firli Bahuri.
Mantan penyidik KPK itu juga menyebut Firli telah menjadikan KPK sebagai tameng untuk berlindung dari perkara hukum yang tengah dihadapinya.
"Firli Bahuri berhenti menggunakan tameng institusi KPK untuk melindungi dirinya dari dugaan pemerasan terhadap SYL, hanya akan merusak marwah dan kehormatan lembaga anak kandung reformasi," ujarnya.