News . 21/11/2023, 21:42 WIB
"Tapi sama sekali tidak diberikan surat atau berkas apapun. Sekitar pukul 09.00 WIB. saya membawa anak dan istri saya pulang. Di rumah anak saya tidak masuk ASI sama sekali. ASI istri tidak keluar," katanya.
Bidan pun menyarankan membeli susu penambah berat badan. Ibu Erlangga membeli susu penambah berat badan sesuai dengan merk yang direkomendasikan bidan jaga yang menyuruhnya pulang.
Selama beberapa jam di rumah, bayi tersebut tidak bisa minum susu. Pukul 18.00 WIB sang sempat BAB. Kemudian, ditidurkan. Sekira pukul 21.00 WIB, Anisa memanggil-manggil Erlangga sembari menangis.
Anisa bilang detak jantungnya si bayi berhenti dan tidak bergerak. Selanjutnya, Anisa menelepon bidan di Klinik Alifa. Namun, tidak ada jawaban. Beberapa saat kemudian, telepon tidak aktif.
Erlangga pun langsung membawa si bayi ke Klinik Alifa. Namun, sampai disana, Klinik malah tutup dan digembok. Setelah cukup lama berdiri sambil menggedor-gedor gerbang, muncul seorang bidan yang membukakan pintu.
"Saya meminta bidan jaga untuk memeriksa anak saya. Ada satu orang laki-laki entah itu dokter atau siapa yang memeriksa anak saya. Kemudian dia mengatakan bahwa anak saya sudah meninggal," jelas Erlangga.
Keluarganya menangis sedih. Namun, tidak ada penjelasan apapun dari pihak klinik Alifa. Erlangga sedih karena anaknya lahir tidak beritakn surat apapun dari klinik tersebut.
Surat dari Keluarga Erlangga Surya Pamungkas kepada Kepala Diasn Kesehatan Kota Tasikmalaya-fin - @nadiaanastasyasilvera-Instagram
BACA JUGA:
Karena saat itu belum yakin, Erlangga membawa anaknya ke rumah sakit Jasa Kartini Tasikmalaya. Sesampainya di rumah sakit si bayi dibawa ke IGD dan ditangani oleh perawat dan dokter jaga.
Perawat di rumah sakit Jasa Kartini memompa jantung si bayi dan mengecek saturasi oksigennya. Bahkan sempat memberikan oksigen. Sebelumnya pihak rumah sakit menimbang berat badan bayi 1,5 kg.
"Perawat dan dokter di rumah sakit kaget kenapa ini anak dengan BB hanya 1,5 Kg kok bisa pulang. Kenapa tidak diincubator. Menurut perawat di rumah sakit, incubator untuk bayi dengan BB 1,5 Kg minimal selama 7 atau 10 hari," ucapnya.
Saat tahu si bayi lahir di klinik Alifa, perawat dan dokter di rumah sakit itu geleng-geleng kepala. Akhirnya, oleh rumah sakit Jasa Kartini diberikan surat kematian.
"Kami pulang dengan hati yang sangat sakit. Dengan rasa penyesalan terbesar kenapa harus melahirkan di Klinik Alifa. Kami pulang membawa bayi kami yang suci tidak berdosa yang telah disepelekan oleh Klinik Alifa ALIFA menggunakan ambulance," jelasnya.
Keesokan harinya, Rabu, 15 November 2023 pukul 07.00 WIB Nadia Klinik Alifa meminta klarifikasi terkait meninggalnya si bayi.
PT.Portal Indonesia Media
Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210
Telephone: 021-2212-6982
E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com