FIN.CO.ID- Ratusan pengungsi Rohingya yang berdatangan di Aceh menggunakan kapal kayu, ditolak oleh Masyarakat di Kabupaten Bireuen dan Aceh Utara provinsi Aceh.
Mereka mendorong kembali kapal para imigran Rohingya ke laut saat kapal hendak menurunkan pengunsi
"Hari ini sudah dua kali ditolak masyarakat, pertama tadi di Bireuen, dan kemudian di Aceh Utara," kata Panglima Laot (laut) Aceh Miftach Tjut Adek, di Banda Aceh, Kamis malam 16 November 2023.
Dikatakan Miftach, ada sebanyak 249 imigran Rohingya yang datang di Aceh pada Kamis kemarin. Para imigran dua kali datang ke Aceh dalam sehari.
BACA JUGA:
- Warga Rohingya Tak Ingin Masuk Perangkap Junta Militer Myanmar yang Licik
- Imigran Rohingya ke Aceh, Indikasi Human Trafficking?
Ratusan pengungsi Rohingya terdampar di Pantai Pidie, Kabupaten Aceh, Selasa (14/11/23)--Posaceh
Pertama, sekitar pukul 04.00 kapal imigran Rohingya itu mendarat di kawasan Kuala Pawon Kecamatan Jangka Kabupaten Bireuen. Kemudian masyarakat setempat menolak kedatangan mereka.
Setelah itu, para pengungsi kembali bergerak hingga akhirnya mendarat di kawasan pesisir Gampong Ulee Madon Kecamatan Muara Batu Kabupaten Aceh Utara sekitar pukul 16.00 WIB.
Setelah mendarat ke dibibir pantai, mereka mendapatkan makanan dari hingga pakaian dari masyarakat setempat. Kemudian, para pengungsi beserta kapal mereka didorong kembali ke lautan.
"Pemerintah di sana tidak sanggup menerima karena tidak ada yang bertanggung jawab, masyarakat tidak mau di situ, dan kembali didorong ke laut," ujarnya.
BACA JUGA:
- Viral Ratusan Pengungsi Rohingya Terdampar di Aceh, Kondisinya Mengkhawatirkan
- Muslim Rohingya Dibiarkan Terpapar Virus Corona di Kamp Pengungsian
Terkait pengungsi Rohingya yang terus berdatangan ke Aceh, Miftach meminta Pemerintah Pusat untuk bertanggung jawab penuh, jangan diserahkan ke pemerintah di Aceh, karena daerah kewalahan menanganinya.
Menurut Miftach, masyarakat dan pemerintah kabupaten/kota serta provinsi selama ini sudah berbuat maksimal terhadap para pengungsi Rohingya yang terus berdatangan ke Aceh.
"Tapi Pemerintah Pusat tidak mau perhatian terhadap masalah ini. Maka kami berharap pusat harus segera turun tangan, jangan melepaskan masalah ini kepada Pemerintah Aceh dan rakyat Aceh sendiri saja," ujar Miftach Tjut Adek.
Sebagai informasi, dalam tiga hari terakhir Aceh telah didatangi ratusan pengungsi Rohingya. Pertama pada Selasa (14/11) di pesisir pantai Gampong Blang Raya Kecamatan Muara Tiga Kabupaten Pidie 200 orang, enam diantaranya melarikan diri.