FIN.CO.ID - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menilai menjelang tahun politik banyak sekali drama yang muncul di Tanah Air.
Dia pun meminta dalam demokrasi yang harus dibangun saat memasuki tahun politik adalah menampilkan pertarungan gagasan, bukan perasaan.
"Karena saya melihat akhir-akhir ini yang kita lihat adalah terlalu banyak dramanya, terlalu banyak drakornya, terlalu banyak sinetronnya. Sinetron yang kita lihat. Mestinya 'kan pertarungan gagasan, mestinya kan pertarungan-pertarungan ide, bukan pertarungan perasaan," katanya saat memberikan sambutan pada Puncak Perayaan HUT ke-59 Partai Golkar di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Senin, 6 November 2023 malam.
Jokowi menyinggung kompetisi dalam politik itu adalah hal biasa, begitu juga keinginan setiap calon presiden untuk menang.
BACA JUGA:
- Jokowi: Saya Senang Banyak yang Muda Muda Hadir di Golkar, Mana Suaranya Anak Under 40 Tahun
- Gerindra Buka Pintu Untuk Jokowi Sekeluarga
Namun di samping kompetisi, ia menegaskan bahwa demokrasi yang berkualitas, yang tidak memecah belah adalah yang harus ditunjukkan kepada masyarakat, bukan demokrasi yang saling menjelekkan dan memfitnah.
Jokowi juga mengajak agar dapat membangun demokrasi yang menghasilkan solusi terhadap masalah-masalah bangsa, yang menghasilkan strategi untuk kemajuan bangsa.
"Kalau yang terjadi pertarungan perasaan, repot semua kita. Tidak usah saya teruskan karena nanti ke mana-mana," kata Jokowi.
Presiden juga mengingatkan bahwa calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres) yang memenangkan kontestasi Pemilu 2024 tidak boleh sombong atau jumawa.
BACA JUGA:
- Meski Ditinggal, Hasto Tegaskan PDI Perjuangan Tetap di Kabinet Jokowi Sampai Akhir Masa Jabatan
- Prabowo Subianto dan Tim Jokowi Susun Masterplan Kebangkitan Indonesia
Begitu juga dengan capres-cawapres yang kalah Pemilu tidak boleh murka.
"Ini adalah pertandingan antaranggota keluarga sendiri, antarsesama anak bangsa yang sama-sama ingin membangun negara kita Indonesia," kata Presiden.