News . 06/11/2023, 17:20 WIB
BACA JUGA:
Hadi dalam kesempatan itu, Plt Bupati Pemalang H Mansur Hidayat ST. Hadir pula sejumlah politisi dari berbagai politik seperti Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Golkar, dan Partai Ummat.
Din Syasuddin lebih lanjut mengatakan, pemimpin pembohong ialah mereka yang mendustakan agama Allah. Selain itu, sambungnya, mereka juga mendustakan rakyat pemilih, bahkan mendustakan dirinya sendiri.
“Para pemimpin pembohong menjelma di seputar Pemilu dan Pilpres. Mereka menebar janji tapi janji itu tidak terbukti. Hal ini merupakan penipuan dan pengkhianatan terhadap rakyat,” ujarnya.
Din mengatakan, pemimpin pembohong tampil seolah-olah dekat dengan Islam, mereka hadir di lembaga-lembaga Islam hanya untuk mencari simpatisan. Namun ketika berkuasa, mereka membenci Islam.
BACA JUGA:
“Berkunjung ke lembaga-lembaga Islam dengan beridentitas keislaman, tapi begitu berkuasa dia lupa bahkan benci terhadap Islam dan umat Islam,” sambungnya.
Kebencian inilah yang menurutnya bentuk mengabaikan aspirasi umat Islam seperti mengatasi kesenjangan ekonomi yang berdampak negatif terhadap umat Islam.
"Mereka melahirkan kebijakan publik yang merugikan umat Islam, sampai senang menyebar tuduhan stereotip seperti radikal, pengamal politik identitas, dan semacamnya," tutur Din Syamsuddin.
Oleh karena itu, lanjut Ketua Pimpinan Ranting Muhammadiyah Pondok Labu ini, umat Islam khususnya warga Muhammadiyah perlu waspada dan cermat dalam Pemilu dan Pilpres yang akan datang. (*)
PT.Portal Indonesia Media
Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210
Telephone: 021-2212-6982
E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com