dan Selatan lalu secara hampir berurutan diikuti oleh Kalimantan, Jawa, kemudian secara bertahap akan mendominasi
hampir seluruh wilayah Indonesia pada periode Maret sampai dengan Aprl 2024 mendatang.
Kepala BMKG Pusat Prof. Ir. Dwikorita Karnawati, M. Sc, Ph.D mengatakan sejak muncul pada pertengahan bulan Mei 2023,
gangguan Iklim El Nino terus berkembang mencapai level El Nino moderat sejak akhir Juli 2023,
Saat ini indeks El Nino berada pada nilai +1.504. Kondisi El-Nino tersebut diprediksi tetap bertahan hingga awal tahun 2024.
Sedangkan di Samudera Hindia kata Dwikorita berdasarkan pemantauan anomali suhu muka laut
menunjukkan adanya kondisi IOD Positif dengan indeks saat ini sebesar + 1.5027 dan diprediksi akan tetap positif, hingga akhir tahun 2023.
Superposisi fenomena El Nino dan IOD (+) menyebabkan pertumbuhan awan hujan di wilayah Indonesia
menjadi lebih sedikit dari normalnya, yang berkaitan dengan kondisi curah hujan rendah sebagai penyebab kekeringan di Indonesia. (**)