"Jadi di sana tertulis siapapun yang membaca tulisan ini mungkin pada saat melihat tulisan ini saya dan ibu saya sudah meninggal dunia," ucap dia.
"Apakah memang ini tulisannya jenazah ini, atau mungkin merupakan desepsi, kita enggak tahu. Mungkin ada orang juga yang nulis, kita enggak tahu," lanjutnya.
Hengki menambahkan polisi turut melibatkan Asosiasi Psikologi Forensik (Apsifor), salah satu tujuannya menguak maksud dari file berjudul 'to you whomever'.
"Karena nanti dari tulisan itu, dalam Bahasa Inggris ya tulisannya, akan terlihat apakah memang ini adalah tulisan daripada jenazah, apa motivasinya," kata Hengki.
Dua jenazah yang merupakan ibu berinisial GA (64) dan anaknya DA (38) ditemukan dalam kondisi tinggal kerangka di sebuah rumah di wilayah Cinere, Depok, Jawa Barat, Kamis (7/9).
Keduanya ditemukan usai ada dari laporan warga terhadap satpam komplek yang curiga karena keduanya sudah tidak keluar rumah selama sebulan. Setelahnya, satpam bernama Jafar bersama Ketua RT Sony mengecek rumah yang dimaksud. Mereka lantas masuk lalu mencium bau tidak sedap usai berhasil membuka garasi rumah.
Polisi menyebut kasus ini mirip dengan kasus tewasnya satu keluarga di Kalideres, Jakarta Barat beberapa waktu lalu.