Bekasi, fin.co.id - Aksi bentrokan ormas di Setu Kabupaten Bekasi, meluas hingga wilayah Bantargebang Kota Bekasi pada Rabu 20 September 2023 lalu.
Komisioner Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) menilai, aksi bentrokan ormas tersebut harusnya bisa di cegah oleh kepolisian agar tidak meluas.
Kompolnas Poengky Indarti mempertanyakan, mengapa, bentrokan ormas bisa meluas ke wilayah Kota Bekasi hingga tewasnya 1 orang pria tewas.
"Bentrokan jadi meluas ini seharusnya bisa dicegah, Termasuk jatuhnya korban jiwa dan terganggunya masyarakat karena terjadinya kerusuhan," ungkap Poengky Indarti kepada wartawan, Senin 25 September 2023.
Menurutnya Bekasi merupakan wilayah besar dan memiliki potensi kejahatan di setiap wilayah, seharusnya pihak kepolisian langsung sigap untuk menindak lanjut sebelum kerusuhan justru meluas.
"Kami berharap jika dirasa memunculkan masalah harkamtibmas, sebaiknya jangan sampai ditunggu besar dan meledak di ruang publik, melainkan segera dibawa ke kantor polisi untuk dapat diselesaikan di sana," jelasnya.
BACA JUGA:
- Ormas Bentrok di Bekasi Hingga 1 Orang Tewas, Polisi Tetapkan 3 Tersangka
- Polisi Bantah Sempat Terjadi Bentrok Susulan Ormas di Kota Bekasi
Poengky menjelaskan, pihaknya mendorong Kepolisian untuk rutin patroli di titik rawan bentrokan yang dapat membuat masyarakat resah.
"Kompolnas mendorong patroli rutin Kepolisian, terutama di wilayah-wilayah rawan kerusuhan. Peningkatan peran intelkam dan Bhabinkamtibmas, serta perlunya respon cepat masyarakat dan polisi sangat penting," ucapnya.
Sebelumnya 2 kelompok ormas terlibat bentrokan, di Jalan Raya Setu - Bantargebang, Kecamatan Mustikajaya, Kota Bekasi, Jawa Barat.
Bentrokan 2 kelompok ormas terjadi pada Rabu 20 September 2023 petang, sehingga warga sekitar lokasi merasa ketakutan.
Keterangan yang fin.co.id dapat, bentrokan 2 kelompok ormas disebabkan kesalahpahaman yang dipicu masalah penarikan mobil.
Anggota gabungan dari Polres Metro Bekasi Kota, Polres Metro Bekasi dan TNI, langsung diturunkan ke lokasi guna meredam bentrokan kedua ormas.