Pandemi 2.0 September - Ahli Epidemiologi Molekuler, Tifauzia Tyassuma alias Dokter Tifa, menyebut bahwa pandemi 2.0 akan terjadi dalam waktu dekat.
Dokter Tifa awalnya menyebut pandemi 2.0 akan terjadi di tahun 2025 . Namun dimajukan pada tahun ini, 2023.
Dia juga sebut lockodwn dan aturan pakai masker serta kerja dari rumah bakal dilakukan di September 2023.
"Dalam sebulan dua bulan, akan ada peraturan Lockdown, WFH, dan aturan pakai Masker" kata Dokter Tifa di Twitter-nya.
Dokter Tifa mengatakan aturan lockdown dan pakai masker ini dibuat dengan alasan adanya polusi udara.
"Chemtrails terus ditaburkan, DEW dengan hasil kebakaran hutan dan gedung-gedung, Langit dibuat jadi Forecast, seakan-akan menghitam karena jelaga Batubara atau BBM" katanya.
BACA JUGA:
- Menko Airlangga: Pandemi Sadarkan Pentingnya Kemandirian Sektor Kesehatan
- Bikin Geger, Dokter Tifa Sebut Lockdown COVID September hingga Isu Polusi Udara
Tanggapan Ikatan Dokter Indonesia (IDI)
Sejumlah Kota di Cina kembali lockdown. (Getty Image/bbc) --
Ikatan Dokter Indonesia atau IDI angkat suara terkait pernyataan Dokter Tifa tersebut.
Ketua Pengurus Besa IDI Adib Khumaidi mengatakan, pernyataa dokter Tifa itu tidak ada bukti ilmiah.
Menurut Ketua IDI, masyarakat tak boleh percaya begitu saja pada informasi-informasi yang belum jelas pembuktian ilmiahnya.
"Saya kira dasar di dalam kita menyikapi terhadap problema kesehatan itu tentunya dasar yang berdasarkan evidence base," ujar dia kepada wartawan, Kamis 7 September 2024.
BACA JUGA:
- Pandemi Covid-19 Jakarta Bebas Macet, Ditlantas Polda Metro Kaji Usulan Karyawan Kantoran WFH
- Jokowi Segera Cabut Status Pandemi, Tapi Vaksinasi Masih Berlanjut
"Kita tidak melihat satu dasar dalam konteks umpamanya informasi yang belum ada dasar-dasar ilmiah," ujar sambung Adib.
Pada kesempatan itu dia mengimbau masyarakat agar mencari informasi dari referensi utamanya.