"Jadi jangan heran jika belakangan ini banyak generasi muda lebih menikmati buku-buku Stephen Hawking atau Richard Dawkins. Mereka dianggap lebih mengakomodasi rasionalitas berfikir dan selaras dengan peradaban manusia," ujar Islah Bahrawi.
Dia bilang, dalam Islam misalnya, kitab-kitab tafsir tentang sains-teologisme banyak sekali.
Misalnya "At-Tahrir wa at-Tanwir" yang ditulis oleh Syaikh Tahrir ibnu 'Asyur, yang kurang lebih sama penjabarannya dengan "Big Bang Theory"-nya Hawking. (*)