Kelompok sayap kanan ini memang sengaja ditiarapkan untuk mendapatkan suara tambahan dari kelompok moderat yang dijadikan simpul kemenangan nanti.
"Kelompok sayap kanan itu tetap bertahan di Prabowo. Dan mereka tidak punya selling value hari ini. Kalau mereka dimunculkan hari ini, maka kelompok moderat yang mendukung Pak Jokowi tidak akan bisa diraih. Padahal simpul kemenangan ada di kelompok pendukung Jokowi," tukasnya.
Islah Bahrawi mengajak masyarakat melawan kelompok - kelompok radikal ini masuk dalam ranah politik. Alasannya, jika sampai ruang-ruang politik dikuasai kelompok radikal, mereka akan mengubah trajectory arah negara.
"Saya kira Pak Jokowi harus memahami ini. Tolonglah Pak Jokowi bisa mempertimbangkan untuk memutuskan kepada siapa harus berpihak," pungkasnya.
BACA JUGA:
- PAN Golkar dan PKB Gabung Gerindra Dukung Prabowo Subianto, Ade Armando: Karma Buat Kesombongan PDIP
- Golkar dan PAN Dukung Prabowo Subianto di Pilpres 2024, Jokowi: Itu Urusan Partai, Saya Bukan Ketua Partai
Beredar Video Prabowo Subianto berterima kasih kepada FPI, 212, dan GNPF. Prabowo menyebut mereka kalian radikal.-fin/islah bahrawi-Twitter
Prabowo: FPI, 212, GNPF Bukan Kelompok Radikal
Video lawas Prabowo Subianto yang menyebut FPI, 212 dan GNPF bukan kelompok radikal viral di media sosial (medsos).
Video tersebut diunggah oleh Direktur Eksekutif Jaringan Moderat Indonesia Islah Bahrawi alias Cak Islah melalui akun Twitternya @islah_bahrawi.
"Terima kasih GNPF, terima kasih 212, terima kasih FPI. Mereka mau nuduh kalian radikal. Saya katakan kalian tidak radikal," ucap Prabowo seperti dikutip fin.co.id dari akun Twitter @islah_bahrawi pada Senin, 14 Agustus 2023.
Cuplikan video berdurasi 24 detik tersebut merupakan dokumentasi milik Partai Gerindra. Islah Bahrawi pun menyindir politisi yang dulu pernah berseberangan dengan Prabowo Subianto pada Pilpres 2014 dan 2019.
"Kepada seluruh kawan2 PSI yang dulu saya segani. Mohon video ini simpan di seluruh hape kalian. Just to remind you for all of this political shit! Karena kata2nya belum direvisi sampai hari ini, suatu saat nanti kalian akan sepanggung dan sebarisan dgn kelompok2 itu. Enjoy it!'' cuit Islah Bahrawi.
Dalam cuitan lain, Islah Bahrawi juga menyebut nama Presiden Jokowi. "2014 pak Jokowi yang tegas anti radikalisme diserang dengan isu komunis, terpilih jadi presiden. 2019 pak Jokowi yang tegas anti radikalisme diserang dengan isu komunis, terpilih jadi presiden.
2024 mas Ganjar yang tegas anti radikalisme juga diserang dengan isu komunis. Hanya orang bodoh yang menggunakan isu serangan yang sama, tapi menginginkan hasil yang berbeda," tulis Islah Bahrawi.
BACA JUGA:
- Golkar PAN dan PKB Dukung Prabowo, Ganjar Respon dengan Kaos Jokowi
- Pengamat Ungkap Alasan Golkar dan PAN Gabung Prabowo Subianto di Pilpres 2024, Ternyata Pengaruh Jokowi