Catatan Dahlan Iskan . 24/07/2023, 06:00 WIB
Batu itu, seberapa pun kerasnya, masih punya pori-pori. Kalau air bisa dimasukkan ke lubang batu itu, lalu ditekan, airnya akan merayap ke mana-mana. Menjadi air panas.
Pengeboran pertama dimaksudkan untuk memasukkan air dari atas bumi. Ke perut bumi. Lewat lubang sedalam 15 km. Sambil airnya ditekan. Agar mampu memasuki retakan dan pori batu lebih banyak.
Lalu diperlukan pengeboran lain di jarak tertentu dari sumur pertama. Fungsinya: untuk menyedot air panas yang berkeliaran di pori-pori batu. Dinaikkan ke permukaan bumi. Wujudnya sudah bukan air lagi.
Sudah berubah menjadi uap. Uap itulah yang dipakai menggerakkan turbin. Turbin menggerakkan generator. Generator menghasilkan listrik.
Uji coba yang berhasil itu dilakukan di negara bagian Nevada. Di sisi utara Nevada. Dari kota Reno ke ke arah timur. Air yang diinjeksikan ke lubang batu panas itu mencapai 63 liter/detik. Menghasilkan listrik 3,5 MW. Cukup 7.000 rumah skala Amerika.
Itu memberikan optimisme besar dunia. Siapa tahu kelak, Anda akan mengebor sendiri di belakang rumah Anda. Untuk keperluan listrik rumah Anda. Demikian juga tetangga Anda. Dan semua orang di dunia.(Dahlan Iskan)
PT.Portal Indonesia Media
Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210
Telephone: 021-2212-6982
E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com