News

Ruwet Indah

fin.co.id - 23/07/2023, 06:00 WIB

Pemandangan kekumuhan di Dharavi, India

Echa Yeni

Pet isi "Kenapa dari 575 anggota wakil saya(rakyat jelata),tentang BTS tidak ada yg bersuara". Koen iku mwakilli shobpoo...

Juve Zhang

@EY. Saya saksi sejarah gimana Tiongkok itu miskin bin susah. Rambut rakyatnya itu Gimbel gak pernah kesentuh shampoo. Baju lusuh biru atau hitam gak di cuci satu minggu. Gigi kuning jarang disikat. Miskin nya mereka sangat parah. Kita sebagai turis juga heran ternyata Tiongkok miskin sekali. Saya keliling Tiongkok lama dan cukup jauh kelilingnya pake kereta api. Gepeng merajela banyaknya. Korupsi merajalela. Tapi mereka bisa melihat 3 jalan penghambat kemakmuran yaitu Koruptor.Pemerkosa.Pembunuh di hukum mati. Sekarang 3 kejahatan itu sangat jarang disana. 

hoki wjy

Indonesia bolehlah dimasukkan dalam keadaan darurat korupsi.karena korupsi benar2 sudah menjadi budaya nasional. dan istilahnyapun bermacam macam dari Korupsi menjadi kelebihan bayar atau menjadi pemborosan atau ketika anda mengurus surat disebuah kantor yg tertulis didinding tidak dipungut biaya. tapi begitu selesai mereka berbisik tolong uang tintanya. DPR yg mestinya diharapkan bersuara lantang lebih banyak diam karena takut kehilangan penghasilan jumbonya yg mereka terima dan mestinya terhadap BUMN minimal diadakan audit 3 bulan sekali dan itu wajib agar jika terjadi korupsi minimal bisa dicegah kerugiannya tdk seperti sekarang ibarat drum yg bawahnya bocor sedikit lalu dibiarkan sampai kering barulah ribut.pemerintah wajib membentuk badan baru yg khusus meng uadit perusahaan BUMN tapi pimpinannya harus yg terbukti garang terhadap koruptor seperti Mafmud atau Ahok. dan lembaga ini hanya khusus bertanggung jawab ke presiden. dan korupsi di Indonesia ini benar2 sudah membudaya dari pakir liar yg presidennya siapapun tdk ada yg bisa memberantasnya.bayangkan anda beli ketoko isi staples Rp 1.500. tapi harus bayar pakir liar 2.000.artinya anda harus bayar 133% biaya parkir liar dari barang yg anda beli. kalau hal2 kecil begitu tdk bisa diberantas kayaknya budaya korupsi akan terus membesar..

Echa Yeni

Embun (kesiangan) Jika aq tyada iman Apakah aqu masih aman Sbb sering bca firman "afala ta'kilun afala tatafakkarun" tabpii.., Apakah aq tak punya akal Apakah takpunya pikirann Sepertinya punya Tapi tidak dipakai Lha terus buat apa (Dis ini saya bertanya tanya) Kalo gak mau dibilang kurang WA245.., apa masih sehat jiwaraga Ada.tpi kalo tdk sia",yia menyia-nyia Kan. Attao ada tp tdk digunakan sebagaimana mestinya.dibuat menipu lah,dibuat ujaran kebencian lah dll dsb Dan yg jelas untuk ber Alasan (Spti saya) Astaga frllh

Liáng - βιολί ζήτα

selingan "My Way" - Frank Sinatra. Lagu My Way adalah adaptasi dari lagu Prancis "Comme D'Habitude" yang berarti "Seperti Biasa". Lagu Comme D'Habitude - hasil karya komposer Claude François dan Jacques Revaux - liriknya ditulis oleh Claude François dan Gilles Thibault - direkam pada tahun 1967 oleh penyanyi Claude François. Lagu Comme D'Habitude yang menjadi hits di beberapa negara Eropa, berkisah tentang seorang pria yang menjalani akhir pernikahannya - cintanya berakhir karena kebosanan kehidupannya sehari-hari. Saat mengunjungi Prancis, Paul Anka sempat mendengar lagu Comme D'Habitude. Lantas sekembalinya ke New York, Paul Anka menulis ulang liriknya sebagai lagu "My Way". Paul Anka mengatakan saat itu jam 3 pagi di malam hujan ketika inspirasinya muncul untuk lirik lagu My Way. Paul Anka mengubah liriknya menjadi tentang seorang pria yang melihat ke belakang dengan rasa sayang dan bangga pada kehidupan yang dia jalani dengan caranya sendiri. Ini menjadi kisah yang sangat berbeda dari kisah lagu aslinya Comme D'Habitude. Paul Anka yang juga penyanyi yang sangat populer, memberikan lagu My Way tersebut kepada Frank Sinatra dan merekamnya pada tanggal 30 Desember 1968. [1].

Mbah Mars

Dalam urusan ranjang, Mbah Koplak punya istilah-istilah khusus. Mbah Koplak: "Ma, Dito Ariotedjo tidak ?" Istri: "Apaan itu Pa ?" Mbah Koplak: "Menpora ?" Di malam yang lain Mbah Koplak tanya pada istri. Mbah Koplak: "Ma, Henry Dunant tidak ?" Istri: "Papa ada-ada saja. Apa itu ?" Mbah Koplak: "Bapak palang merah" Istri: "Hmmmmmm" Pada kesempatan lain, Mbah Koplak tanya lagi. Sambil njawil-njawil istri. Mbah Koplak: "Ma, hilal belum datang kan ?" Istri: "Hilal siapa ?" Mbah Koplak: "Hehehe..." (Mbah Koplak melirik nakal) Istri: "Wooo datang bulan to ? Ini malah sedang purnama Pa" Mbah Koplak mumet. Ngeloyor.

D-D win

LSM di kota sama Di Daerah ternyata beda. Kalau di desa LSM mendatangi proyek proyek atau instansi untuk mencari amplopan, kalau sudah diamplopi maka mereka tutup mata. Jadi sama sama untung deh, meskipun dikit.

rid kc

Tulisan Pak DI kali ini kurang menggigit karena hanya narasi saja yang ibarat makan nasi tidak ada lauknya. Rasanya hambar. Kalau ada bumbu asin, manis dan pedas bisa dirasakan oleh lidah tak bertulang.

*) Dari komentar pembaca http://disway.id

Admin
Penulis
-->