Guyon Gus Dur Naik Bus Bareng Pendeta: Bismillah dan Haleluya Tanpa Ketersinggungan

fin.co.id - 13/04/2023, 22:06 WIB

Guyon Gus Dur Naik Bus Bareng Pendeta: Bismillah dan Haleluya Tanpa Ketersinggungan

Gus Dur Dituding Jadi Tokoh yang Merusak Nahdlatul Ulama (NU)

Mengenai ajakan log-in ke agama lain, Habib Ja'far yang merupakan alumnus SMA Negeri 1 Tenggarang, Kabupaten Bondowoso, ini menegaskan bahwa hal itu sangat tidak mungkin bagi dirinya.

"Mana mungkin ada seorang habib menjadi non-Muslim," kata ulama yang sering melayani pertanyaan-pertanyaan nyeleneh dari "pemuda tersesat" itu disambut tawa Odad dan bante.

Dalam konteks ini Habib Ja'far ingin menegaskan bahwa Islam itu hadir menjadi rahmat bagi seluruh alam. Rahmat Islam bukan hanya untuk orang Islam.

Bagi Habib Ja'far, Islam itu harus menjadi "pohon besar" yang menaungi siapa saja, termasuk yang di luar Islam, bahkan, untuk mereka yang tidak beragama sekalipun.

Ada habib duduk ngobrol bersama dengan pendeta saja adalah pemandangan yang indah. Dari sisi Islam, pemandangan seperti itu akan melunturkan pandangan yang islamofobia.

Demikian juga dengan bante yang menegaskan bahwa untuk menjadi Buddha, seseorang tidak harus menganut agama Buddha. Pada intinya bagaimana mengajak semua saling berbuat kebajikan dan kebahagiaan semua makhluk.

Sementara bagi Pendeta Yerry Pattinasarany, persahabatan dan dakwah bersama dirinya dengan Habib Ja'far adalah upaya mewujudkan kasih sayang Tuhan untuk semuanya.

Dalam perbincangan itu dibalut dalam ikatan saling berbuat baik dan jauh dari tujuan terselubung, termasuk upaya kristenisasi.

Bagi dia wujud dari mencintai Tuhan adalah mencintai apa yang Tuhan cintai. Dia yakin bahwa Tuhan sangat mencintai orang-orang seperti Habib Ja'far.

Meskipun demikian, bukan berarti kebersamaan itu tanpa ada penolakan. Bahkan ada beberapa yang kecewa begitu melihat kedua tokoh agama berbeda itu tidak saling berdebat. Justru keduanya saling menerima perbedaan.

Hanya saja, Yerry sepakat bahwa duduk bersama keduanya itu saja sudah memberi pesan luar biasa bahwa tidak ada alasan untuk saling bermusuhan.

Sementara bagi Habib Ja'far, toleransi itu seharusnya bukan sesuatu yang luar biasa. Ketika ada seseorang ustadzah bergandengan tangan dengan suster Kristen, seharusnya pemandangan itu menjadi hal yang biasa dalam realitas kehidupan sehari-hari.

Admin
Penulis