BACA JUGA:Apa Itu Supplier, Berikut Penjelasan Lengkap dan Jenis-Jenisnya
Walaupun harganya cukup tinggi, biasanya keuntungan yang didapatkan oleh para investor cenderung lebih stabil tiap tahunnya.
Bahkan, fluktuasi harganya tidak terlalu tajam dan justru memiliki fundamental yang kuat.
2. Likuiditas Saham Tinggi
Selain memiliki harga yang tinggi, saham Blue Chip juga memiliki likuiditas yang tinggi. Likuiditas tinggi itu bisa diartikan bahwa saham tersebut aktif diperdagangkan dan menjadi buruan para investor.
3. Emiten Sering Membagikan Dividen
Saham-saham Blue Chip juga sering membagikan dividen dalam jumlah yang konsisten setiap tahunnya. Hal ini dikarenakan kinerja perusahaan yang baik dari tahun ke tahun dan cenderung meningkat di tiap tahunnya.
BACA JUGA: Pengertian Ekspansi: Bentuk, Jenis dan Strategi Terbaik Melakukan Ekspansi
BACA JUGA:Link Download Contoh Proposal Usaha Makanan Pdf Secara Sederhana dan Gratis
Dividen sendiri adalah merupakan pembagian laba dari sebuah perusahaan kepada para pemegang saham perusahaan tersebut.
Mudahnya, jika perusahaan yang kalian beli sahamnya mendapatkan keuntungan, kalian bisa mendapatkan sebagian dari keuntungan tersebut.
Maka dari itu semakin besar perusahaan yang sahamnya kalian beli, maka dividen yang didapat pun akan semakin besar.
Namun ada kalanya sebuah perusahaan tidak membagikan dividen, karena uang akan dipakai untuk expansi bisnis atau melunasi utang perusahaan.
BACA JUGA: Terungkap! Dirut BRI Sunarso Borong Saham BBRI Saat Tren Penurunan, Harga Relatif Murah
BACA JUGA:Direksi Bank BRI Ramai-ramai Borong Saham BBRI, Ada Apa?
4. Punya Nilai Kapitalisasi Pasar yang Besar
Saham Blue Chip juga biasanya memiliki nilai kapitalisasi pasar yang cukup besar. Saham Blue Chip juga biasa disebut sebagai saham lapis satu dengan nilai kapitalisasi di atas Rp10 triliun.
Tidak heran jika saham tersebut cukup berperan dalam pergerakkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).