JAKARTA, FIN.C.ID -- Terungkap, Direktur Utama (Dirut) PT Bank Rakyat Indonesia Tbk atau BBRI Sunarso, beserta beberapa direksi lainnya "memborong" saham BBRI ketika saham emiten perbankan itu dalam tren penurunan.
Diketahui, alasan Dirut BRI Sunarso memborong saham BBRI beserta para direksi lainnya adalah untuk menambah portofolio investasi mereka.
BACA JUGA: Direksi Bank BRI Ramai-ramai Borong Saham BBRI, Ada Apa?
BACA JUGA:Link 10 Google Doodle Game Terbaik Saat ini, Tinggal Klik dan Mainkan
Berdasar keterbukaan informasi yang disampaikan manajemen BBRI dan dirilis di situs Bursa pada Senin 16 Januari 2022, Dirut BRI Sunarso tercatat merogoh kocek sebesar Rp1,33 miliar demi mendapatkan sebanyak 287.700 lembar saham BBRI di harga Rp4.615/saham pada transaksi 6 Januari.
Dengan investasi tambahan ini, Dirut BRI Sunarso kini total memiliki saham BBRI mencapai 2.685.856 lembar saham.
Sedangkan direksi lainnya, Agus Winardono melakukan pembelian 22.900 lembar saham BBRI di harga Rp4.440/saham pada 10 Januari. Dengan nilai belanja Rp97,68 juta ini, total koleksi saham BBRI miliknya sebanyak 1.005.581 lembar.
Jika dilihat pergerakan saham BBRI, aksi beli yang dilakukan kedua bankir ada unsur memanfaatkan tren penurunan harga saham BBRI yang terjadi sejak hari pertama perdagangan 2023.
Data RTI Business menunjukkan saham BBRI menutup perdagangan pada 30 Desember 2022 di posisi Rp4.940, namun pada hari perdagangan perdana 2023 harga merosot menjadi ditutup Rp4.870.
Harga saham BBRI terus menurun hingga menjadi Rp4.640 pada 5 Januari 2023.
Pada 6 Januari, saat Dirut BRI Sunarso melakukan aksi borong, harga saham BBRI kembali menyusut menjadi Rp4.620, surut lagi ke Rp4.590 pada 9 Januari, dan anjlok menjadi Rp4.430 pada 10 Januari ketika Agus melakukan aksi beli.
Bahkan keesokan harinya atau 11 Januari 2023, harga ditutup di Rp4.380, sebelum kemudian sedikit pulih menjadi Rp4.500 pada 12 Januari.
BACA JUGA: Berkat Program PEN, Debitur Mikro Bank BRI Kembali Menggeliat