Catatan Dahlan Iskan

Super Hemat

fin.co.id - 15/03/2023, 06:01 WIB

Kota Duba yang berada di kawasan pantai

Oleh: Dahlan Iskan

"DI DUBA nanti turun di mana?" tanya si Karala sambil memacu mobilnya ke selatan.

"Di mana saja, asal tidak di rest area," jawab saya. Bahasa Inggrisnya lebih bagus dari saya.

"Tidak bisa di mana saja," tukasnya serius.

"Ada hotel?" tanya saya. 

"Banyak. 1.500 riyal satu malam," jawabnya. 

Proyek Neom, katanya, membuat kota Tabuk dan Duba menjadi kota mahal. Sudah mahal pun belum tentu ada kamar. Di dua kota inilah ribuan tenaga asing tinggal. Tabuk di timur Neom. Duba di selatannya.

"Di Duba ada terminal bus?"

"Ada. Terminal sederhana Saptco".

"Di situ saja," jawab saya.

Sopir menggelengkan kepala. Pertanda mengiyakan, gaya India.

Satu jam kemudian saya WA si Karala. Saya khawatir ia kena denda atau kehilangan kerja.

Aman.

Ganti saya yang belum aman. Memang masih ada bus. Jurusan Yanbu. Tapi tidak pasti jam keberangkatannya. Kalau pun ke Yanbu saya khawatir hotelnya. Terutama soal 1.500 riyal itu. Maka saya putuskan langsung naik jurusan Jeddah saja. Itulah bus terakhir.

Akibatnya saya harus sepanjang malam di dalam bus. Ini berarti malam ketiga saya tidur sambil duduk. Sepanjang malam.

Admin
Penulis
-->