JAKARTA, FIN.CO.ID - Pembakaran Al-Qur'an oleh seorang ekstremis sayap kanan Swedia-Denmark di Stockholm membuat geger.
Yayasan keagamaan Turki Istanbul Syriac Kadim Foundation mengecam keras pembakaran Al-Qur'an oleh seorang ekstremis sayap kanan Swedia-Denmark di Stockholm.
BACA JUGA: Nadia Hawasyi Disawer Uang Oleh Bapak-bapak Saat Qariah Al-Qur'an, Suami Siap Lapor Polisi
"Tidak dapat diterima penghinaan terhadap nilai-nilai sakral, dengan tujuan apa pun, atas nama kebebasan," tulis yayasan tersebut di Twitter.
Kecaman itu datang setelah pemimpin partai sayap kanan Stram Kurs (Garis Keras), Rasmus Paludan, membakar sebuah Al Quran di depan Kedutaan Besar Turki di ibu kota Swedia, Stockholm.
Lantaran Swedia telah memberikan izin rencana pembakaran kitab suci umat Islam tersebut, Ankara membatalkan kunjungan Menteri Pertahanan Swedia Pal Jonson ke Turki.
Pada Jumat (20/1), Kementerian Luar Negeri Turki memanggil Duta Besar Swedia di Ankara, Staffan Herrstrom, yang diberi tahu bahwa Turki mengutuk keras tindakan provokatif ini, yang jelas-jelas merupakan kejahatan berdasarkan kebencian.
BACA JUGA: Sejarah Klenteng Kwan Tie Miaw Berdiri Sejak 1797, Berawal dari Tentara China Menyerang Singasari
Kemenlu juga mengatakan bahwa sikap Swedia tidak dapat diterima dan Ankara berharap agar tindakan tersebut tidak diizinkan dan penghinaan terhadap nilai-nilai sakral tidak bisa dilindungi dengan kedok hak-hak demokratis.
Dapatkan berita terkini langsung di ponselmu. Ikuti saluran FIN.CO.ID di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029Vajztq