Namun, sekitar 1 dari 200 orang akan lumpuh akibat infeksi virus tersebut, yang menyebabkan kecacatan permanen dan dapat menyebabkan kematian”, tambahnya,
Virus polio, kata Prof. Maksum, akan berkembang di saluran pencernaan, kemudian virus itu menyerang sistem syaraf pada balita, sehingga otot tersebut tidak berkembang dengan normal, sehingga kekuatan otot berkurang dan lama-lama otot mengecil dan bisa terjadi kelumpuhan.
Adapun cara transmisi polio adalah melalui fecal oral. Ketika seorang anak terinfeksi virus polio, virus masuk ke dalam tubuh melalui mulut dan berkembang biak di usus.
Virus ini kemudian melalui tinja penderita polio dapat menyebar dengan cepat pada komunitas, terutama bila kebersihan dan sanitasi lingkungan yang tidak higienis, serta buang air besar di sembarang tempat dapat menyebabkan penyebaran virus polio.
Bagaimana virus polio bisa muncul kembali?
Menurut Prof Maksum, sejak vaksin polio dikembangkan pada 1950-an dan program vaksinasi dicanangkan, maka secara dramatis imunisasi polio dapat mencegah dan menurunkan penyebaran virus polio, serta menghilangkan kasus polio di berbagai negara di dunia.
Namun, virus polio masih mampu hidup pada komunitas atau individu yang tidak diimunisasi. Sehingga virus polio ini memungkinkan untuk terus beredar di wilayah tertentu yang tingkat imunisasinya rendah.
“Dalam dua tahun terakhir, tingkat vaksinasi anak secara global terhadap polio dan program vaksinasi lainnya termasuk di Indonesia, mengalami penurunan yang drastis akibat dampak dari pandemi COVID-19".
"Hal ini dapat berakibat pada penyebaran kembali virus polio di beberapa negara termasuk di Indonesia. Oleh sebab itu, cakupan vaksinasi polio harus tetap tinggi dan upaya pengawasan perlu terus ditingkatkan".
"Penemuan kasus polio baru-baru ini, termasuk di negara-negara yang selama beberapa dekade tidak ditemukan lagi kasus polio, merupakan peringatan kuat bahwa setiap negara tetap berisiko mengalami munculnya kembali kasus polio sampai virus polio dieradikasi di seluruh dunia”, jelasnya.
Apa yang harus kita lakukan guna menghindari munculnya kembali wabah polio?
“Imunisasi merupakan kunci penting dalam upaya pencegahan kasus polio. Upaya untuk meningkatkan capaian dan cakupan imunisasi perlu terus ditingkatkan".
"Selain itu pemerintah perlu memastikan sistem surveilans kesehatan berjalan secara optimal, dan peningkatan edukasi dan komunikasi kepada masyarakat melalui kerjasama para pemangku kepentingan termasuk peran aktif para tokoh masyarakat untuk berkomitmen guna terus mempertahankan status bebas polio ini di Indonesia”, pungkasnya, mengakhiri perbincangan ini.