JAKARTA, FIN.CO.ID - Setelah sukses menyelenggarakan Presidensi G20 Indonesia tahun 2022, pada tahun depan Indonesia kembali dipercaya untuk memegang tampuk Chairmanship ASEAN 2023.
Dengan pertumbuhan ekonomi di kawasan ASEAN yang hampir selalu berada di atas rata-rata pertumbuhan dunia, Indonesia akan mengusung tema “ASEAN Matter: Epicentrum of Growth”.
Sekaligus meresonansi agenda Presidensi G20 Indonesia 2022, agenda prioritas yang diangkat yakni recovery-rebuilding, digital transformation, dan sustainability dengan deliverables berupa energy security, food security, dan financial stability.
BACA JUGA: Menko Airlangga: Indonesia Mempersiapkan ASEAN untuk Lebih Maju
“Nakhoda dan navigasi Presidensi G20 di tengah berbagai situasi tantangan global telah mendapatkan apresiasi dari banyak negara," kata Menko Airlangga.
"Dan Indonesia saat ini mempunyai kepercayaan yang tertinggi dari berbagai negara. Pemerintah juga terus mendorong ASEAN menjadi kawasan yang stabil dan damai untuk menjadi jangkar stabilitas perekonomian global,” lanjutnya.
Meski harus mewaspadai disrupsi rantai pasok dan volatilitas pasar keuangan global, prospek perekonomian nasional tahun 2022 diyakini tetap memiliki resiliensi dengan dukungan signifikan dari upside risks.
Kinerja positif perekonomian nasional juga diprediksi akan memiliki prospek menjanjikan pada tahun 2023 di mana konsumsi rumah tangga masih akan relatif stabil dengan tingkat upah yang terus membaik.
BACA JUGA: Menko Airlangga Dorong Percepatan Digitalisasi di Daerah
Tidak hanya itu, reformasi perlinsos juga akan membantu perlindungan daya beli masyarakat miskin dan miskin ekstrem, alokasi belanja Pemerintah untuk PC-PEN yang akan beralih pada belanja dengan multiplier effect tinggi.
Lainnya, kinerja ekspor yang tetap solid dengan didukung harga komoditas yang masih tinggi serta ditopang oleh indutri manufaktur yang masih ekspansif, serta investasi yang masih akan terus tumbuh walaupun belum optimal seiring dengan berlanjutnya proyek pembangunan infrastruktur prioritas, PSN, IKN, dan pengembangan industrialisasi.
Pengambilan respons berbagai kebijakan untuk mendukung pencapaian pertumbuhan ekonomi dan target outlook ke depan, dilakukan Pemerintah secara terukur dan penuh kehati-hatian.
Kebijakan tersebut termasuk dengan melanjutkan vaksinasi booster sebagai upaya pengendalian pandemi Covid-19.
BACA JUGA: Bright Spot in the Dark adalah Indonesia dan ASEAN
Respon ini juga untuk mendorong pengembangan UMKM untuk naik kelas, peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui Program Kartu Prakerja, mendorong kebijakan fiskal sebagai shock absorber, melanjutkan reformasi struktural, dan terus melakukan upaya stabilisasi harga.