Apabila kita telah mendapatkan vaksinasi COVID-19 dosis lengkap dan dosis booster, maka risikonya akan lebih ringan ketika terinfeksi.
Prof. Maksum juga mengharapkan agar Kementerian Kesehatan terus menggencarkan vaksin booster, termasuk bagi mereka yang telah menerima vaksin booster pertama, mengingat bahwa penerima booster pertama ini telah dilakukan sekitar 10 bulan yang lalu, sehingga kemungkinan besar sudah terjadi penurunan kadar antibodi netralisasinya.
“Bagi para NOVID, mari kita hadapi COVID-19 ini dengan bijak, karena pandemi belum benar-benar usai. Sebisa mungkin, tetaplah menerapkan protokol kesehatan, terutama jika berada di kerumunan dan tempat umum. Walaupun kita merasa tergolong orang yang NOVID, dengan kita menjaga diri kita, berarti kita juga telah turut menjaga orang-orang di sekitar kita, terutama para Lansia dengan komorbid dan orang yang mungkin lebih rentan daripada kita.
Bagi sebagian besar NOVID, sebetulnya merupakan kombinasi dari tingkat sistem kekebalan yang kuat dan gaya hidup bersih dan sehat.
Perlu kita syukuri bahwa kita termasuk NOVID, yang bebas dari COVID selama ini. Semoga Allah senantiasa melindungi kita semua”, tutup Prof. Maksum mengahiri perbincangan ini.