Internasional . 13/11/2022, 13:38 WIB
BACA JUGA: Indonesia Bahas Fokus Atasi Krisis Pangan dan Resesi Ekonomi di KTT ASEAN Plus Three
Pasukan Rusia yang menduduki Kherson, diperkirakan akan mengambil posisi baru di sisi timur sungai.
Perubahan kendali di Kota Kherson, terjadi setelah Ukraina melancarkan serangan balasan yang begitu cepat dalam beberapa bulan terakhir.
Kiev mengatakan, pihaknya telah merebut kembali 41 pemukiman di dekat Kherson.
Dalam pidato malamnya, Presiden Zelensky mengatakan, warga Kherson pantang menyerah.
Mereka bekerja keras untuk menghilangkan jejak penjajah dari jalan-jalan, termasuk simbol Rusia.
Di lain pihak, Juru Bicara Presiden Rusia Vladimir Putin menolak menyebut mundurnya pasukan Negeri Beruang Merah dari Kherson, sebagai kekalahan yang memalukan.
Selama berminggu-minggu, Kremlin menganggap Kherson sebagai wilayahnya sendiri, setelah 'referendum' di 4 provinsi yang diduduki di wilayah timur dan selatan Ukraina.
Secara luas, pemungutan suara ini didiskreditkan oleh komunitas internasional.
BACA JUGA: Daftar Pemain Timnas Spanyol Piala Dunia 2022, Tanpa Ramos dan Thiago
Sementara Ukraina, terus berupaya merebut kembali wilayahnya.
Sebelumnya, Warga Kota Kherson, Ukraina, merayakan kekalahan tentara Rusia yang telah ditarik dari Kota Kherson sejak Kamis kemarin.
Kota Kherson adalah pusat kota besar pertama yang jatuh ke tangan pasukan Rusia pada Februari 2022 lalu.
Kherson adalah satu-satunya ibu kota regional yang direbut oleh pasukan Rusia.
PT.Portal Indonesia Media
Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210
Telephone: 021-2212-6982
E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com