Health . 08/11/2022, 05:37 WIB
Berikut adalah ulasan lengkap tentang posisi woman on top dan risikonya:
Fraktur penih adalah risiko terburuk yang mungkin terjadi sebagai efek samping dari posisi seks woman on top. Nah, apa saja gejala fraktur penis yang perlu diwaspadai dan diperiksa ke dokter:
Fraktur penis sering menyebabkan penis mengalami perubahan warna, umumnya tampak keunguan dan agak bengkak. Gejala yang lebih jarang dari fraktur penis termasuk pembengkakan di skrotum dan darah dalam urine.
BACA JUGA: Manfaat Tidur dalam Menyelesaikan Masalah Hidup, Ini Kata dr. Zaidul Akbar
BACA JUGA:Daftar Penyakit yang Mengintai saat Musim Hujan
Kondisi lain yang menyerupai gejala fraktur penis termasuk pecahnya pembuluh darah dan arteri di penis dan ligamen suspensori yang pecah.
Jika setelah melakukan posisi woman on top kemudian curiga pasangan mengalami fraktur penis, maka jangan tunda untuk segera mencari pertolongan medis.
Sebagian besar dokter menganggap fraktur penis sebagai keadaan darurat urologis karena berpotensi mempengaruhi fungsi seksual dan kemih pria secara permanen.
Pemeriksaan Fraktur Penis Akibat Posisi WOT
Dokter biasanya dapat mendiagnosis fraktur penis dengan mengajukan pertanyaan tentang bagaimana fraktur terjadi dan memeriksa penis.
BACA JUGA: Istri Menggunakan Kaus Kaki saat Berhubungan? Jangan Sentuh, Berikut Penjelasannya
Studi pencitraan, seperti sinar-X, juga dapat digunakan. Dokter pun mungkin menggunakan ultrasound, yang menggunakan gelombang suara untuk mendeteksi kelainan dan menemukan area yang tepat atau area di mana penis cedera.
Jika dokter tidak dapat mengidentifikasi masalah menggunakan ultrasound, mereka mungkin menggunakan magnetic resonance imaging (MRI).
PT.Portal Indonesia Media
Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210
Telephone: 021-2212-6982
E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com