Health . 20/10/2022, 17:13 WIB

Pandemi Mengubah Kebiasaan Tidur Orang di Seluruh Dunia, Ini Efeknya ke Masyarakat Indonesia

Penulis : Admin
Editor : Admin

Menurut ahli, via Alodokter, gangguan telat tidur-telat bangun ini, sering kali ditemukan pada kaum remaja, meski bisa berlangsung hingga usia dewasa.

Mereka yang masuk dalam ketegori penderita gangguan telat tidur-telat bangun adalah mereka yang tertunda tidurnya selama 2 jam atau lebih.

Akibatnya mereka penderita gangguan telat tidur-telat bangun, akhirnya kesulitan untuk bangun tepat pada waktunya.

Aktifitas seperti bersekolah atau bekerja pun pada akhirnya ternggung oleh kebiasaan ini.

Jadi jika pada umumnya jam tidur rata-rata orang Indonesia adalah pukul 10 malam, maka mereka yang mengalami gangguan telat tidur-telat bangun umumnya baru akan mulai tidur pada pukul 12 atau lebih.

Meski begitu, orang yang menderita gangguan telat tidur-telat bangun bisa saja mendapatkan tidur yang berkualitas, jika masalah tidur mereka tidak dibarengi dengan gangguan tidur lain seperti apnea tidur, menyebabkan orang sering bangun atau bangun lebih cepat dari yang seharusnya.

Gangguan telat tidur-telat bangun ini dianggap bermasalah, apabila aktifitas penderitanya terganggu akibat kantuk di siang hari.

Mereka yang mengeluhkan kelelahan, sulit konsentrasi atau mengingat informasi baru, mood yang buruk, hingga mengalami penurunan performa, perlu mencari pertolongan dokter untuk solusinya.

Adapun penyebab orang sampai bisa mengalami gangguan telat tidur-telat bangun, adalah akibat faktor keturunan, pubertas, punya penyakit mental, menderita penyakit sistem saraf seperti pikun dan parkinson, insomnia kronis dan lainnya.

           
© 2024 Copyrights by FIN.CO.ID. All Rights Reserved.

PT.Portal Indonesia Media

Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210

Telephone: 021-2212-6982

E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com