Peristiwa kericuhan terjadi usai pertandingan antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya dengan skor akhir 2-3 di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, pada Sabtu malam, 1 Oktober 2022. Kekalahan itu membuat sejumlah suporter turun dari tribun dan masuk area lapangan.
Kerusuhan tersebut semakin membesar ketika sejumlah flare dilemparkan termasuk benda-benda lainnya. Aparat keamanan gabungan dari kepolisian dan TNI berusaha menghalau para suporter hingga akhirnya menggunakan tembakan gas air mata.
Tercatat, jumlah keseluruhan korban tragedi Kanjuruhan sebanyak 754 orang. Dari jumlah itu, sebanyak 132 orang meninggal dunia, luka ringan hingga sedang sebanyak 596 orang dan luka berat 26 orang.
Seharusnya jg ada proses hukum yaitu penyelidikan kepada Yuli Sumpil sbg dirigen Aremania
— Andie Peci (@AndiePeci) October 17, 2022
Krn ulahnya pada pertandingan Arema Vs Persebaya
Bila unsur pidananya terpenuhi,
Bisa dilanjutakan ke tahap penyidikan
Keadilan hukum itu tak mengenal batas