Nasional . 15/10/2022, 06:43 WIB

AHY Serukan Pertemuan G20 Jadi Ruang Dialog Antar Pemimpin Negara; Kita Ingin Perdamaian dan Kestabilan

Penulis : Admin
Editor : Admin

"Di saat itu, kita semua, bangsa Indonesia, harus bersiap-siap menghadapi tubulensi ekonomi yang lebih berat di tahun 2023 mendatang. Jika nilai tukar Rupiah kian melemah, maka tanggungan bunga dan cicilan utang negara akan semakin berat," katanya. 

AHY kembali menekankan soal pentingnya menetapkan prioritas pembangunan yang benar. Menurutnya, dalam kondisi ekonomi negara yang lemah saat ini, kemampuan negara negara berkembang untuk membayar utang menjadi semakin terbatas. Apalagi kalau bunga utangnya sangat tinggi. 

"Ruang fiskal menjadi kian terbatas. Kita harus bijak menentukan agenda pembangunan nasional. Jangan sampai kebangkrutan nasional seperti yang dialami Sri Lanka terulang," tuturnya. 

Ketiga, lanjut AHY, komitmen untuk mengatasi perubahan iklim yang melemah. Kata dia, krisis perubahan iklim kian memburuk. 

Menurutnya, Ini berpotensi mempengaruhi 10 persen nilai total ekonomi dunia pada tahun 2050. Yang paling terdampak adalah negara-negara Asia karena bertumpu pada agrikultur. 

"Jika kita tidak melakukan apa-apa, ini akan mengurangi 18 persen nilai ekonomi kita. Tetapi jika kita melakukan sesuatu, itu hanya akan mempengaruhi 4 persen," tegas AHY.

"Langkah-langkah dekarbonisasi melalui inovasi teknologi dan promosi energi alternatif seperti tenaga surya dan mobil elektrik patut dipertimbangkan. Negara dan sektor swasta harus bersinergi dan berkolaborasi untuk mengambil peran itu bersama-sama," pesan AHY.

AHY mengajak untuk sama-sama mendukung pertemuan puncak G20 sebagai forum dialog dan mencari solusi.

"Tanggalkan dan tinggalkan ego masing-masing," tandas AHY. "Zero sum game hanya akan hanya akan menghancurkan fondasi keamanan dan ekonomi dunia. Perlu jiwa besar untuk menurunkan ego masing-masing pemimpin dunia untuk fokus memikirkan masa depan peradaban kita."

Hasil dari Roundtable Discussion TYI-UKM ini akan dibawa ke pertemuan Club de Madrid, yaitu forum para mantan pemimpin negara yang demokratis di Berlin, akhir Oktober nanti. Rencananya, hasil pertemuan Club de Madrid akan disampaikan sebagai masukan pada Pertemuan Puncak G20 di Bali, pertengahan November mendatang.

 

           
© 2024 Copyrights by FIN.CO.ID. All Rights Reserved.

PT.Portal Indonesia Media

Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210

Telephone: 021-2212-6982

E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com