Teknologi

Awas, Pelaku Kejahatan Siber Curi Akses Pengguna WhatsApp, Efeknya Gak Main-main

fin.co.id - 14/10/2022, 10:30 WIB

Pencurian Data, Ilustrasi oleh mohamed Hassan dari Pixabay

JAKARTA, FIN.CO.ID - Beberapa aplikasi WhatsApp abal-abal dilaporkan melakukan pencurian akses para pengguna WhatsApp.

Ya, orang yang menggunakan aplikasi WhatsApp abal-abal berpotensi jadi korban kejahatan siber.

Menurut para pengamat keamanan siber, pembuat aplikasi WhatsApp abal-abal ini bisa melakukan tindak kejahatan, termasuk menguras uang para korbannya.

BACA JUGA: WhatsApp Siap Luncurkan Fitur Baru, Indonesia Salah Satu yang Duluan Diberi Akses

Menurut para ahli dari Kaspersky, ada setidaknya dua aplikasi chatting untuk Android, yang menargetkan para pengguna WhatsApp sebagai korban mereka.

Beberapa nama aplikasi ini adalah seperti YoWhatsApp dan WhatsApp Plus.

Menurut Kasperski, kedua aplikasi WhatsApp abal-abal ini sama-sama memiliki fungsi serupa dengan WhatsApp aslinya.

Sementara pada YoWhatsApp, disebut ada opsi pengguna untuk melakukan kostumisasi pada antarmukanya, termasuk fitur lain seperti chat room individual.

Intinya, pengguna yang menginstall kedua aplikasi ini, berpotensi jadi korban pencurian data dan akses.

Lewat itu, para pelaku kejahatan siber ini bisa melakukan hal-hal di luar sepengetahuan korbannya.

Selain mencuri data, para pelaku kejahatan siber ini juga dapat menguping pembicaraan korbanya, dan hal-hal lainnya.

Para pelaku ini juga disebut dapat memaksa korbannya berlangganan layanan premium, dan membiarkan korban mereka yang menanggung semua biayanya, selain mendapatkan pemasukan dari aksi ini.

Intinya lagi, pastikan Anda hanya menggunakan aplikasi WhatsApp yang secara resmi dikeluarkan Meta, selaku pemilik WhatsApp.

BRI Ingatkan Modus Phising lewat WhatsApp

Bank BRI ingatkan masyarakat akan ancaman pencurian data lewat aplikasi palsu.

Admin
Penulis
-->