Nasional . 13/10/2022, 12:49 WIB

Belajar dari Konflik Ukraina-Rusia, Pakar Sebut Kunci Sukses Menang Perang adalah The Man Behind the Gun

Penulis : Admin
Editor : Admin

Iftitah yakin satuan Kavaleri masih dan tetap akan relevan dalam peperangan moderen, terutama untuk operasi lawan gerilya.

"Satuan kavaleri sangat efektif. Apalagi ketika di masa awal operasi militer, perekonomian lumpuh. Dengan kavaleri, jalur-jalur perbekalan umum bisa dijaga, demikian juga pergeseran logistik," papar Iftitah merujuk pada pengalamannya dalam tugas operasi di Aceh. 

Selain di Aceh, Iftitah juga pernah bertugas sebagai pasukan penjaga perdamaian PBB di Libanon (UNIFIL), tergabung dalam Batalyon Infanteri Mekanis pertama yang dikirim pemerintah Indonesia ke wilayah konflik tersebut.

"Tantangan satuan kavaleri justru ada di ciri khasnya yaitu teknologi. Dengan bisa beradaptasi dengan teknologilah, satuan kavaleri itu tetap relevan," kata Iftitah, "Yang tidak relevan itu kalau masih ada yang bicara soal ego sektoral karena tema perang modern adalah kolaborasi, joint forces dan combined arms, semua kesatuan saling melengkapi dan menutup kekurangan yang lain,” 

"Majulah Kavaleriku. Jaya di medan perang, berguna di masa damai," kata Iftitah menutup paparannya.

 

 

           
© 2024 Copyrights by FIN.CO.ID. All Rights Reserved.

PT.Portal Indonesia Media

Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210

Telephone: 021-2212-6982

E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com