News

Memperingati Hari Kesehatan Mental Sedunia, Sudahkah Anda Bahagia?

fin.co.id - 10/10/2022, 13:23 WIB

Bahagia, Image oleh Leroy Skalstad dari Pixabay

JAKARTA, FIN.CO.ID - 10 Oktober adalah peringatan Hari Kesehatan Mental Sedunia. Dan ketika bicara kesehatan mental, maka depresi adalah salah satu yang bisa dikaitkan dengan hal ini.

Menurut ahli, depresi adalah sama bahayanya dengan kolesterol tinggi.

Oleh ahli, depresi dianggap sebagai gangguan mental yang satu tingkat lebih bahaya dari obesitas dan diabetes.

BACA JUGA: Bukan Cuma Pernapasan, Ternyata Covid-19 Juga Menyerang Kesehatan Mental Manusia Loh

Tidak hanya mengganggu mental seseorang, penderita depresi menurut pendapat ahli bernama dokter Gail Zaltz, dapat menyebabkan masalah tersendiri terhadap kerja jantung manusia.

Hal ini kata dia, disebabkan oleh produksi hormon kortisol yang dilepaskan tubuh saat seseorang mengalami stres.

Ketika orang stres, maka efeknya adalah perubahan tensi darah, yang dapat berpotensi meningkatkan risiko serangan jantung.  

Gak cuma masalah jantung, orang yang mentalnya tidak sehat, dalam hal ini mengalami depresi, umumnya mengeluhkan beberapa gejala seperti gangguan tidur, kecemasan, kehilangan napsu makan, emosi yang tak terkontrol dan lainnya.

Sebab itu, penting bagi manusia untuk merasa bahagia.

Memperingati Hari Kesehatan Mental Sedunia, sudahkah Anda bahagia? Jika belum maka penjelasan di bawah ini mungkin bisa mendorong Anda, untuk dapat menjadi sosok yang bahagia.

Menurut pakar, bahagia itu menyehatkan lantaran efek yang diberikannya terhadap tubuh manusia.  

“Beberapa studi menunjukan bahwa kebahagiaan dan kenikmatan hidup, dapat menurunkan risiko masalah kesehatan,” kata pakar bernama Susan Damico, MA, seperti dikutip Prevention.  

Adapun beberapa masalah kesehatan  yang dimaksudkan Damico, adalah seperti masalah jantung dan hipertensi, selain manfaatnya terhadap sistem kekebalan tubuh.  

Tidak hanya itu, mereka lebih bahagia dan menikmati hidup mereka, dilaporkan punya umur yang lebih panjang dibandingkan mereka yang tidak demikian.  Temuan ini dirilis para peneliti pada Journal of Happiness Studies

Cara Mengatasi Depresi

Admin
Penulis
-->