Viral . 05/10/2022, 13:48 WIB
BACA JUGA: Daftar Nama Korban Luka dan Meninggal Dunia Tragedi Kanjuruhan Malang, Lima Warga Blitar Tewas
Mahfud juga menduga, ada over capacity di stadion Kanjuruhan pada pertandingan tersebut. Ia mengungkap dari kapasitas stadion 38 ribu orang, panitia malah mencetak tiket sebanyak 42 ribu tiket. Hal ini menjadi salah satu evaluasi yang akan dilakukan.
"Perlu saya tegaskan bahwa tragedi Kanjuruhan itu bukan bentrok antarsuporter Persebaya dengan Arema FC. Sebab pada pertandingan itu suporter Persebaya tidak boleh ikut menonton," ucap Mahfud.
"Suporter di lapangan hanya dari pihak Arema FC. Oleh sebab itu, para korban pada umumnya meninggal karena desak-desakan, saling himpit, dan terinjak-injak, serta sesak nafas. Tak ada korban pemukulan atau penganiayaan antarsuporter," tambahnya.
BACA JUGA: Penggunaan Gas Air Mata di Tragedi Kanjuruhan, Lemkapi Sebut Intelijen Kecolongan
BACA JUGA:Jokowi 'Tegur' PSSI Buntut Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan: Setop Liga 1 Sampai Evaluasi Dilakukan
Mahfud MD bilang pemerintah telah melakukan perbaikan pelaksanaan pertandingan sepak bola dari ke waktu dan akan terus diperbaiki.
"Tetapi olahraga yang menjadi kesukaan masyarakat luas ini kerap kali memancing para suporter untuk mengekspresikan emosi secara tiba-tiba," tutup Mahfud.
Tuan Prof @mohmahfudmd pangkal masalahnya adlh “PARADIGMA REPRESIF” petugas keamanan dlm menghadapi aksi massa di lapangan. Sepanjang paradigma represif ini yg digunakan maka korban akan selalu berjatuhan. Saatnya dibenahi ???????? https://t.co/o6lVGhKmBu
— MASINTON PASARIBU (@Masinton) October 4, 2022
PT.Portal Indonesia Media
Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210
Telephone: 021-2212-6982
E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com