Viral . 04/10/2022, 17:20 WIB
"Apakah polisi Indonesia berada di bawah FIFA ketika polisi menggunakan gas air mata? Itu adalah tindakan sesuai protap mereka harus mengendalikan perusuh yang mengancam jiwa," katanya.
BACA JUGA:Tragedi Kanjuruhan Bikin Miris: Dari Blitar ke Malang Demi Arema FC, Pulang Sudah Tak Bernyawa
Ade Armando melanjutkan, tindakan polisi menembak gas air mata bukan sebuah pelanggaran HAM. Kata dia, yang membuat jatuh korban karena ada kepanikan para suporter.
"Pada saat mereka hendak keluar ternyata panitia tidak membuka pintu keluar akibatnya terjadi penumpukan saling dorong nginjak itulah menyebabkan tragedi," ucapnya.
Ade Armando mengatakan, kejadian itu harus disikapi secara objektif. Menurutnya yang jadi masalah adalah Aremania.
"Yang jadi masalah adalah suporter Arema yang sok jagoan, kayak preman masuk ke lapangan," tuturnya.
Orang"an model armando ini dibayar berapa sih sampai bisa bikin iklan layanan kepolisian kek gini? Ngga liat orang" ditendangi? Gas air mata ditembakin dan kepanikan melanda? Atau karena udah niat menghembuskan politik kebencian dan ketakutan lalu berteman ama polisi biar aman? https://t.co/HTYpYk9oJ7
— Maju jalan, AW! (@awemany) October 4, 2022
PT.Portal Indonesia Media
Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210
Telephone: 021-2212-6982
E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com