“Secara khusus, portofolio kredit UMKM BRI tercatat tumbuh sebesar 9,81% dari Rp.837,82 triliun di akhir Juni 2021 menjadi Rp.920 triliun di akhir Juni 2022. Hal ini menjadikan proporsi kredit UMKM dibandingkan total kredit BRI terus merangkak naik, menjadi sebesar 83,27%. Proporsi kredit UMKM tersebut akan terus didorong tumbuh hingga 85% pada tahun 2024,” ungkap Sunarso.
Atas capaian dalam menumbuhkembangkan pelaku UMKM tersebut, Sunarso juga meraih penghargaan bertaraf internasional dari The Asset Triple A pada Juli 2022 lalu. BRI memboyong dua penghargaan sekaligus pada penghargaan 'The Asset Triple A - Treasury, Trade, Sustainability Supply Chain & Risk Management' di Singapura. Direktur Utama BRI Sunarso dinobatkan sebagai The Best 'SME Banker of The Year' dan BRI mendapatkan predikat 'Best in Treasury and Working Capital - SMEs'.
BACA JUGA: Bangun Digital Payment Ekosistem UMKM, BRI Jalin Kerjasama Layanan Pada Platform AYO SRC
Melalui kepemimpinannya di BRI sejak 2019, Sunarso pun kembali menetapkan BRI untuk kembali ke khittahnya sebagai bank UMKM. Hal itu pun membuat BRI mampu bertahan dari guncangan krisis akibat pandemi.
“Kedepan, BRI akan terus fokus di UMKM, bahkan akan tumbuh ke bawah dengan go smaller ke segmen mikro, bahkan ultra mikro. Strategi fokus di segmen UMKM dan UMi sebagai sumber pertumbuhan baru adalah untuk merealisasikan aspirasi BRI menjadi “The Most Valuable Banking Group in Southeast Asia & Champion of Financial Inclusion” pada tahun 2025.