BEKASI, FIN.CO.ID -- Setelah kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), harga kedelai belakangan juga ikut melonjak di pasaran.
Di wilayah Kabupaten Bekasi, harga kedelai yang sebelumnya Rp 8.000 per kilogram, kini naik menjadi Rp13.000 per kilogram.
BACA JUGA: Penemuan Mayat Bayi di Pinggir Kali Bekasi Menggegerkan Warga, Kondisinya Mengenaskan
BACA JUGA:TNI AU Dalami Temuan Granat dan Peluru di Bekas Rumah Kotrakan Purn Tentara
Naiknya harga kedelai, berimbas kepada produsen tahu di wilayah Kabupaten Bekasi yang merasa berat dengan kenaikan tersebut.
Salah satu produsen tahu di Kampung Tangsi Desa Sukadanau, Deden (51) menjelaskan, naiknya harga kedelai sangat berpengaruh terhadap jumlah produksi dan omset yang semakin menurun.
Turunnya produksi hingga 40 persen membuat dirinya harus mengurangi jumlah pekerja sebanyak 80, dan karyawan yang masih bekerja mendapat sistem bergilir bergantian.
"Dulu karyawan saya total 80 orang, tapi sekarang ada pengurangan hanya 40 saja yang bekerja dan masuk secara giliran ganti gantian," ungkap Deden saat ditemui, Rabu 28 September 2022.
BACA JUGA: Dani Ramdan Lantik 11 Kepala Dinas di Lingkungan Pemkab Bekasi
BACA JUGA:Bangkitkan UMKM Bekasi, Pemerintah Dorong Bank BJB Bantu Pinjaman Modal
Menurutnya, stok kedelai yang ia sediakan juga berkurang dibandingkan dengan kondisi sebelumnya.
"Awalnya saya nyetok 8 kwintal, sekarang cuma 6 kwintal saja, saya lakukan pengurangan," jelasnya.
Deden mengaku, naiknya harga kedelai yang didatangkan dari luar negeri sudah terjadi sejak bulan Juni 2022 lalu
"Naiknya sedikit sedikit, sehari naik Rp100, Rp200, Rp300. Cuma setiap hari. Sampai sekarang yang tadinya sekilo harganya Rp8.000, jadi Rp13.000," ucapnya.
BACA JUGA: Ternyata Ini Alasan Tak Terduga Eks Pegawai KPK Mau Jadi Pengacara Putri Candrawathi dan Ferdy Sambo